RadarCirebon.Tv–Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai US$ 500 juta atau Rp 8 triliun.
Untuk memperkuat program Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut. “ADB senang dapat bermitra dengan Indonesia untuk mengurangi sampah laut dan sekaligus mempromosikan pengembangan ekonomi biru,” kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga di Jakarta, Jumat (25/5).
Dia mengatakan, sejumlah negara masih menegosiasikan Pakta Plastik Dunia (Global Plastic Treaty), yaitu prakarsa internasional yang di rancang untuk mengatasi polusi plastik melalui kesepakatan yang mengikat secara hukum.
Baca Juga:Banyak Di Beli Oleh Konsumen, Ini Dia Kelebihan  iPhone ex inter.Simak dan Pertimbangkan ! ! Kekurangan iPhone Ex Inter .
Namun, ADB telah memberikan dukungan bagi Indonesia untuk melaksanakan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut yang bertujuan mengurangi aliran sampah plastik ke lautan hingga 70 persen pada 2025.
Jiro menuturkan, wilayah pesisir merupakan rumah bagi 70 persen populasi Indonesia.
Wilayah ini sangat penting untuk pariwisata kelautan dan perikanan, yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian.
Namun, polusi plastik yang tidak terkendali menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem kelautan, yang menimbulkan kerusakan US$ 450 juta setiap tahunnya.
Polusi plastik juga mengancam pendapatan dari pariwisata yang nilainya mencapai US$ 3 miliar. Dia mengatakan, sampah plastik di jalan air meningkatkan risiko banjir dan merusak industri perikanan serta mata pencaharian masyarakat.
Polusi plastik mengancam kesehatan manusia melalui kontaminasi rantai pangan, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.
Pada 2018, pemerintah berkomitmen mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025, melalui pengumpulan, pemrosesan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali limbah padat, yang di laksanakan melalui Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut.
Sampai dengan akhir 2022, telah terjadi penurunan 35 persen dari tingkat pada 2018, yang menunjukkan kemajuan baik, tetapi sekaligus memperlihatkan perlunya mempercepat reformasi untuk mencapai target 70 persen.
Baca Juga:Belum Banyak Yang Tahu Mengenai  iPhone Ibox dan Iphone Inter,Cek 5 Perbedaan Nya di Sini !Apa Itu Penyakit Postnasal Infus ? Dan Apa Efek Sampingnya !
Jiro mengatakan, ADB akan mendukung rencana aksi dengan meningkatkan pengelolaan limbah plastik, mengurangi produksi dan konsumsi plastik yang bermasalah, serta memperkuat data dan perangkat pemantauan untuk pembuatan kebijakan.
Keberadaan sampah plastik yang banyak di laut tidak hanya membahayakan mata pencaharian di daerah pesisir, tetapi juga mengurangi ketangguhan iklim secara keseluruhan.
“ADB tetap tegas mendukung Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Indonesia, dengan menargetkan pengelolaan secara holistik berbagai faktor yang berkontribusi pada pembuangan plastik ke laut,” ujarnya.
Program pengurangan sampah laut menargetkan tiga bidang utama, yakni menangani pengelolaan limbah di hilir.
Melaksanakan intervensi di hulu untuk mengurangi produksi limbah plastik, dan mendukung elemen penting yang di perlukan bagi keberhasilan reformasi secara keseluruhan.
Program tersebut di kembangkan di bawah Poros Pembiayaan Biru Asia Tenggara (Blue Southeast Asia Finance Hub), program sampah laut pertama yang di dukung oleh ADB.
Program itu meneruskan pekerjaan operasional dan pengetahuan ADB di Indonesia.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem.
Di dirikan pada 1966, ADB di miliki oleh 68 anggota, yang mana 49 anggota di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
Demikian Sedikit informasi mengenai cara pemerintah untuk mengurangi limbah plastik yang ada di indonesia.