Sedikitnya 70 persen data penerima bantuan sosial (Bansos) stunting di Desa Kalimaro, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, dinilai tidak tepat sasaran. Banyak penerima yang masuk ke dalam database bukan lagi keluarga berisiko stunting dan sudah tidak memiliki anak kecil.
Lima desa di Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon mendapatkan bantuan sosial untuk penanganan stunting, yang terpusat di Desa Kalimaro. Dalam pendistribusian Bansos, pihak pemerintah desa menyayangkan karena banyak data yang tidak tepat sasaran.
Tri Setianingsih, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalimaro, menyebutkan bahwa 70 persen data yang diterima salah sasaran. Mereka yang saat ini menerima bantuan dikategorikan bukan lagi keluarga berisiko stunting, sedangkan banyak penerima Bansos stunting yang tidak layak mendapatkan bantuan tersebut.
Baca Juga:Penangkapan Pegi Dinilai Salah Sasaran – VideoUnik, Ibu-Ibu Deklarasi Pepaya Sambut Pilkada – Video
Tri juga menyebutkan bahwa untuk Desa Kalimaro sendiri ada sedikitnya 35 keluarga berisiko stunting. Namun, karena jatah penerima Bansos stunting hanya 28 penerima, pihaknya melakukan verifikasi untuk memastikan penerima adalah benar-benar keluarga yang memiliki balita stunting. Sayangnya, data yang digunakan merupakan data lama dan kebanyakan penerima saat ini sudah tidak layak disebut sebagai keluarga berisiko stunting atau tidak memiliki anak stunting lagi.
Pemerintah desa berharap kesalahan data ini harus segera dibenahi. Data dari kader posyandu, PKK, atau pihak lain yang menangani permasalahan stunting yang lebih mengetahui kondisi lapangan justru tidak digunakan. Pemerintah desa mengancam, jika data tersebut tidak diperbaiki, penyaluran tahap kedua akan mereka tolak.