Penyakit Langka Botulisme dapat Menyerang Sistem Saraf Otak,Ini Dia Penyebabnya.

Foto
Foto/ Penyebab Botulisme (www.facebook.com)
0 Komentar

RadarCirebon.TvBotulisme adalah penyakit langka akibat racun yang menyerang sistem saraf. Racun tersebut di hasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

Pasalnya, bakteri tersebut dapat menghasilkan racun yang kuat, bahkan dapat mengancam nyawa orang yang terkena infeksi bakteri tersebut.

Racun dari bakteri Clostridium botulinum dapat menyerang sistem saraf (otak dan sumsum tulang belakang) dan menyebabkan kejang atau lumpuh otot (paralisis flaksid), baik pada manusia maupun hewan.

Baca Juga:Asam Lambung Memiliki Faktor Risiko Serta Dapat Diobati Menggunakan Madu.Asam Lambung Dapat Berkurang dengan Mengonsumsi Madu Yang Memiliki Komponen Senyawa Aktif.

Sebenarnya, botulisme masih bisa di sembuhkan dengan bantuan pengobatan yang tepat.

Namun, jika di biarkan atau penanganannya terlambat, maka racun bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Botulisme adalah salah satu penyakit langka yang menyerang sistem saraf. Meski jarang terjadi, kondisi ini perlu di waspadai karena tergolong dalam penyakit serius yang mengancam nyawa.

Apabila di biarkan, botulisme dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan sistem saraf, kelumpuhan, bahkan dapat berujung pada kematian.

Penyebab Botulisme

Penyebab utama botulisme adalah racun yang di hasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

Spora dari bakteri ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang panas hingga mencapai suhu 90 derajat celcius dan aktif pada lingkungan asam.

Namun, Clostridium botulinum baru bisa melepaskan racun ketika berada pada lingkungan yang tidak mendapatkan cukup oksigen (anaerob), seperti pada saat di bawah tanah/lumpur, botol atau kaleng tertutup, dan tubuh manusia.

Baca Juga:Uji Coba Penggunaan Biodiesel B40 Oleh Lemigas Kementerian ESDM .Legend !! 6 Hero Dalam Mobile Legends yang Cukup keren Abis !

Racun botulinum terbagi menjadi 8 jenis, yaitu tipe A, B, C, D, E, F, G, dan H. Tipe A dan B dapat memicu munculnya penyakit pada manusia .

Serta kerap di manfaatkan dalam dunia kedokteran untuk mengobati kejang otot atau penyakit dengan pergerakan otot yang terlalu aktif.

Tipe E dan F juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada manusia. Tipe H adalah racun yang di anggap paling berbahaya di dunia. Tipe C, D, dan G masih jarang di temukan.

Racun tipe A, B, dan E sering di tularkan melalui makanan, terutama tipe E yang spesifik terdapat pada ikan.

Selain dari makanan, botulisme bisa terjadi karena kontaminasi luka. Kondisi ini juga dapat di picu oleh adanya spora bakteri yang tumbuh di usus bayi atau pemberian madu pada bayi.

Di beberapa kasus, botulisme dapat di sebabkan oleh bioterorisme.

Jenis-Jenis Botulisme

Berdasarkan faktor risikonya, penyakit botulisme terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:

Botulisme bawaan makanan (foodborne botulism): Bakteri berkembang dan menghasilkan racun di lingkungan yang rendah oksigen, seperti pada makanan kaleng yang tidak di proses dengan baik.

Botulisme luka (wound botulism): Bakteri masuk melalui luka dan menyebabkan infeksi berbahaya.

Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan riwayat penyalahgunaan NAPZA dalam bentuk suntikan.

Botulisme bayi (infant botulism): Botulisme yang di sebabkan oleh masuknya spora bakteri C. botulinum ke dalam usus bayi akibat makanan yang terkontaminasi (biasanya madu).

Botulisme iatrogenik (iatrogenic botulism): Meski jarang terjadi, botulisme dapat disebabkan oleh suntikan botox yang berlebihan untuk alasan estetika.

Diagnosis Botulisme

  1. Tes sampel darah, feses, atau muntah untuk mendeteksi racun dari bakteri C. botulinum.
  2. Elektromiografi, untuk memeriksa fungsi otot dan saraf.
  3. CT scan atau MRI kepala, untuk menyampingkan kemungkinan gejala diakibatkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya stroke.
  4. Pemeriksaan cairan serebrospinal, untuk memastikan adanya infeksi atau cedera pada otak dan sumsum tulang belakang.

Demikian sedikit pemaparan mengenai Jenis-Jenis Botulisme serta Diagnosis Botulisme sering kita temukan baik pada bayi atau orang dewasa bisa dalam berbentuk penyakit asam lambung dan kebanyakan orang dapat menanganinya menggunakan  madu.

 

 

 

 

0 Komentar