RadarCirebon.TV– Obat penurun kolesterol golongan statin merupakan obat penurun kolesterol golongan statin.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang di butuhkan untuk membentuk kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang di produksi tubuh akan berkurang.
Simvastatin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Baca Juga:Obat Kolesterol Generik Yang Harga Mulai dari Rp37.000 Per Strip.5 Rekomendasi Obat Kolesterol di Apotik Beserta Harganya yang Cukup Terjangkau.
Dengan demikian, risiko terjadinya komplikasi akibat kolesterol tinggi, seperti serangan jantung atau stroke, akan menurun.
Untuk mengendalikan kadar kolesterol, penggunaan simvastatin perlu di imbangi dengan pola hidup sehat.
seperti menghindari makanan tinggi lemak, menjaga atau menurunkan berat badan agar ideal, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok.
Merek dagang simvastatin: Cholestat, Cortavas, Ezetatin, Lextatin, Lipivast, Mevastin, Norpid, Simvastatin, Simvasto, SVT, Tianvas, Valemia, Vytorin, Rechol, Rendapid, Zencor, Zochol.
Cara Mengonsumsi Simvastatin dengan BenarIkuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi simvastatin.
Jangan menambah dosis yang di konsumsi tanpa seizin dokter. Konsumsi simvastatin dalam dosis besar tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Simvastatin sebaiknya di konsumsi pada malam hari atau sebelum tidur. Obat ini bisa di konsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan tablet simvastatin secara utuh dengan air putih.
Baca Juga:4 Obat Asam Lambung di Apotik yang Banyak Di Gunakan Oleh Masyarakat.Penyakit Langka Botulisme dapat Menyerang Sistem Saraf Otak,Ini Dia Penyebabnya.
Konsumsi simvastatin pada waktu yang sama tiap harinya agar hasil pengobatan optimal. Jangan menghentikan pengobatan kecuali atas instruksi dokter.
Jika lupa mengonsumsi simvastatin, segera minum obat ini begitu teringat.
Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Jangan mengurangi atau menghentikan konsumsi simvastatin tanpa arahan dari dokter, meskipun Anda tidak merasakan keluhan apa pun.
Kolesterol tinggi pada umumnya tidak akan menyebabkan gejala hingga terjadi komplikasi.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani tes darah secara rutin selama pengobatan dengan simvastatin.
Interaksi Simvastatin dengan Obat LainEfek interaksi obat yang dapat terjadi jika simvastatin di gunakan dengan obat tertentu antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan otot (miopati), termasuk rhabdomyolysis jika di gunakan dengan amiodarone, amlodipine, colchicine, diltiazem, verapamil, gemfibrozil, ciclosporin, danazol, asam fusidat, ketoconazole, erythromycin, atau obat HIV golongan protease inhibitor, seperti lopinavir/ritonavir
- Peningkatan efek dari simvastatin jika di gunakan bersama ticagrelor, elbasvir, atau grazoprevir
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika di gunakan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
- Penurunan efektivitas simvastatin jika di gunakan dengan rifampicin atau produk herbal yang mengandung John’s wort
- Simvastatin juga dapat berinteraksi dengan makanan atau minuman. Konsumsi simvastatin dengan grapefruit dapat meningkatkan risiko terjadinya miopati, seperti rhabdomyloysis.
- Selain itu, konsumsi minuman beralkohol selama pengobatan dengan simvastatin dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
Demikian Sedikit informasi mengenai obat kolesterol yang bernama simpastatin yang satu ini yang banyak di gunakan oleh banyak orang dan termasuk dalam obat generik.