RADARCIREBON.TV – Perihal mengenai penyelenggaraan ibadah haji 2024, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan sebuah smart card atau kartu pintar yang akan digunakan oleh para jemaah haji. Adapun smart card tersebut, akan memiliki banyak kegunaan selama berlangsungnya pelaksaan ibadah haji di Tanah Suci.
Salah satu hal penting dari kegunaan smart card tersebut yakni sebagai akses bagi para jemaah haji untuk mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Maka ketika melakukan ibadah di Tanah Suci, para jemaah pun diminta untuk membawa smart card, terutama ketika puncak haji di Armuzna.
Dengan penerapan yang telah dimulai pada tahun ini, para jemaah haji pun diminta untuk mengikutinya sesuai dengan aturan yang diberlakukan. Selain itu, jemaah juga diminta untuk menjaganya dengan sebaik mungkin, agar smart card tidak hilang.
Baca Juga:Sepatu Bau Emang Bikin Gak Pede! Hilangkan dengan Menggunakan Cara IniSolusi Menghadapi Musim Hujan: Cara Mengeringkan Baju dengan Langkah yang Tepat
Smart Card Haji 2024
Melansir dari laman Kemenag, smart card mempunyai peran yang krusial dalam proses pelayanan haji karena memudahkan jemaah untuk mengakses informasi yang berkaitan dengan haji. Dari smart card, akan ada berbagai data yang tersaji.
Smart card didominasi oleh warna coklat dan putih dengan bagian depannya terdapat foto serta data profil dari jemaah. Lalu ada kode QR yang dapat dipindai dan akan menyajikan berbagai data. Seperti nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah.
Kemudian, smart card juga dapat berguna untuk mengakses berbagai lokasi yang menjadi rangkaian tempat untuk melaksanakan ibadah. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Anna Hasbie, selaku Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, pada hari Selasa (21/5/2024) melalui laman Kemenag.
“Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna, wajib memakainya,” terang Anna.
Dengan perannya yang krusial, maka jemaah diimbau agar menjaga smart card dengan baik agar tidak hilang. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah dari laman Kemenag.
“Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jemaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang,” imbau Khalil, sapaan akrabnya.
“Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jemaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jemaah) hati-hati menyimpannya,” tutur Khalil.