Kasus Vina yang mencuat baru-baru ini telah memicu penyebaran hoaks yang tidak terkecuali menyerang anak pejabat. Ramadhani Purwadi Sastra, anak dari mantan Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, menjadi salah satu korban hoaks ini. Pada Kamis sore, Ramadhani diteriaki “pembunuh Vina” saat sedang jalan-jalan di mall dan keluar rumah, dan serangan dari netizen di media sosial telah mengganggu psikologisnya.
Ramadhani Purwadi Sastra, anak dari Sunjaya Purwadi Sastra dan Wahyu Tjiptaningsih, mantan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, terkena hoaks saat mencuatnya kasus pembunuhan sejoli Vina dan Eki. Ditemui di rumahnya di Desa Adi Dharma, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih memberikan klarifikasi terkait serangan netizen yang menyerang anak dan keluarganya. Anak mereka, Ramadhani, dihubungkan dengan salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO) yang selama ini diburu polisi.
Wahyu Tjiptaningsih menjelaskan bahwa Ramadhani yang dikaitkan dengan DPO bernama Dani bukanlah sosok yang dicari oleh kepolisian. Bahkan, saat kejadian pada tahun 2016, Ramadhani masih berusia sebelas tahun dan duduk di kelas lima sekolah dasar. Tudingan netizen bahwa dirinya mengaburkan kasus hingga menyembunyikan sang anak pun sangat mengganggu psikologis keluarga mereka.
Baca Juga:Yayasan Al Hubbubiyah Gelar Khotmil Qur'an – VideoKuwu Setu Wetan Akan Bantu Proses Pengobatan Nur Azzahrah – Video
Ramadhani menceritakan bahwa hoaks yang menyerangnya dengan menambahkan foto dirinya bersama orang tua sangat mengganggu kehidupannya. Ia juga memiliki pengalaman ekstrem diteriaki “pembunuh Vina” saat jalan-jalan di mall atau keluar rumah. Namun demikian, Ramadhani yang merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan hanya menanggapinya dengan legowo.
Meski diserang habis-habisan oleh netizen, mantan Wakil Bupati ini tidak akan membawa hoaks dan bullying tersebut ke ranah hukum. Ia menganggap bahwa semua yang dialamatkan kepadanya adalah bentuk kontrol dari netizen agar kasus yang sempat meredup selama delapan tahun tersebut bisa segera terungkap dan terang benderang.