RADARCIREBON.TV – FOMO atau fear of missing out sering dikaitkan dengan ketergantungan pada media sosial. Perilaku ini ditandai dengan rasa takut atau khawatir berlebihan ketika tidak mengikuti berita atau tren terbaru. Meskipun terlihat sepele, FOMO dapat mempengaruhi kesehatan mental dan perlu diwaspadai.
Saat ini, hampir semua orang menganggap ponsel sama pentingnya dengan dompet. Bahkan, banyak yang merasa lebih baik ketinggalan dompet daripada ponsel.
Ketika menyadari ponsel mereka tidak ada di tas atau saku, beberapa orang akan merasa panik dan cemas. Jika kamu termasuk orang yang tidak bisa berpisah sejenak pun dari ponsel, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami FOMO.
Baca Juga:Kenali Sejak Dini ! Inilah Penyebab Perut Sebelah Kanan yang terasa NyeriMengapa Hepatitis Akut Berbahaya? Temukan Alasannnya Disini
Apa Itu FOMO?
Secara umum, FOMO dapat diartikan sebagai ketakutan akan ketertinggalan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 oleh seorang ilmuwan asal Inggris, Dr. Andrew K. Przybylski.
Awalnya, FOMO sering dikaitkan dengan perasaan cemas berlebihan yang dirasakan seseorang ketika teman atau kerabatnya berkumpul tanpa dirinya. Orang yang mengalami FOMO akan merasa bahwa kehidupan orang lain lebih baik tanpa kehadirannya.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki FOMO akan merasa gelisah ketika tidak diundang ke pesta pernikahan teman, sementara semua kenalannya diundang.
Perasaan FOMO juga bisa muncul ketika seseorang sengaja menolak undangan pesta karena alasan sibuk, tetapi kemudian merasa tertinggal atau dikucilkan saat melihat semua teman-temannya bersenang-senang di pesta tersebut. Hal ini dapat diperparah oleh kehadiran media sosial.
Perasaan FOMO ini juga bisa dipicu oleh adanya disonansi kognitif, di mana terdapat perbedaan antara nilai dan keyakinan dengan tindakan yang dilakukan.
Dampak Negatif dari FOMO
Seseorang yang mengalami FOMO akan merasa tenang hanya ketika mereka memegang gadget dan terhubung ke dunia maya. Ketergantungan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti:
1. Menimbulkan Perasaan Negatif
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melihat foto atau video liburan orang lain cenderung merasa kurang nyaman dan lebih mudah merasa kesepian. Survei lain juga mengungkapkan bahwa 60% remaja merasa khawatir ketika mengetahui teman-temannya bersenang-senang tanpa dirinya. Perasaan ini sering kali disebabkan oleh FOMO.
Baca Juga:Jangan Dianggap Sepele – Ini Dia Penyebab Sakit Pinggang pada WanitaManfaat Lari Maraton untuk Kesehatan : Imun Auto Bagus
2. Meningkatkan Risiko Masalah Psikologis
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat membuat seseorang lebih mudah stres dan terobsesi dengan menjaga citra atau harga diri mereka di media sosial. Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat menyebabkan FOMO dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
3. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Unggahan orang lain di media sosial bisa membuatmu membandingkan diri dan merasa kurang percaya diri karena merasa hidup mereka lebih sempurna. Hal ini bisa membuatmu rentan mengalami stres. Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna, jadi tidak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain hingga merasa rendah diri.
4. Mengganggu Produktivitas
FOMO dan kecanduan ponsel dapat membuat seseorang lupa diri dan seakan memiliki dunia sendiri, selalu fokus pada ponselnya di mana saja dan kapan saja. Hal ini bisa mengganggu konsentrasi saat bekerja atau belajar, sehingga menurunkan produktivitas dan prestasi.