5 Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Alami Yang Wajib Kamu Ketahui,Apa Itu?

foto
foto/gula rafinasi dan gula alami (anekamesinpengemas.com)
0 Komentar

RadarCirebon.Tv-Istilah gula rafinasi atau refined sugar mungkin sering Anda temukan pada kemasan produk makanan atau minuman, misalnya es krim, kue kering, atau soda.

Gula rafinasi termasuk salah satu jenis gula yang tidak di jual bebas di Indonesia, melainkan hanya di peruntukkan bagi industri makanan atau minuman.

Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula AlamiGula rafinasi merupakan gula yang berasal dari sari tebu,Dalam proses pembuatannya, sari tebu akan melalui proses pemurnian dan pengolahan yang panjang sehingga menghasilkan gula murni.

Baca Juga:Penyebab Diare Salah Satunya efek Samping Dari Mengonsumsi Kacang Hijau.Mengonsumsi Berlebih Kacang Hijau dapat Menyebakan Diare !

Berdasarkan cara mendapatkannya, gula rafinasi bisa di katakan rendah nutrisi karena hanya mengandung gula murni dan tidak memiliki serat, vitamin, mineral, atau protein.

Selain itu, gula ini biasanya berada dalam makanan atau minuman kemasan, yang terkadang tinggi garam dan lemak jenuh pula.

Sedangkan, gula alami merupakan pemanis yang memang sudah ada di dalam makanan yang minim proses, misalnya gula dalam buah, madu, atau susu.

Meski di peroleh dari sumber yang berbeda, sebenarnya gula rafinasi dan gula alami akan di proses dengan cara yang sama di dalam tubuh dan menjadi zat yang sama.

Akan tetapi, konsumsi gula alami biasanya bersamaan dengan nutrisi lainnya.

Sebagai contoh, buah tidak hanya mengandung gula tetapi juga serat, vitamin, dan mineral. Sementara, susu juga mengandung protein dan vitamin.

Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Rafinasi

1. MalnutrisiOrang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis cenderung melewatkan makanan bernutrisi, sehingga berisiko mengalami malnutrisi.

2. Kadar trigliserida meningkatKonsumsi terlalu banyak gula bisa meningkatkan kadar trigliserida di dalam pembuluh darah dan jaringan lemak, sehingga risiko gangguan jantung pun meningkat.

Baca Juga:BRIN Luncurkan Luncurkan Satelit Konstelasi Nusantara Equatorial IoT (NEI).Kementerian ESDM akan Adopsi hidrogen Sebesar 125.594-245.462 Ton Pada Tahun 2025

3. ObesitasKonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula juga berisiko menyebabkan penumpukan kalori yang berakibat pada obesitas atau kelebihan berat badan.

Hal ini sama dengan konsumsi terlalu banyak gula batu, gula pasir, maupun jenis gula lainnya.

4. DiabetesSelain obesitas, konsumsi gula berlebih juga berisiko pada peningkatan kadar gula dalam darah. Apabila di biarkan terus-menerus, hal ini bisa memicu diabetes.

5. Kerusakan gigiGula bisa menyebabkan penumpukan bakteri yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik.

Demikian sedikit informasi mengenai perbedaan gula rafinasi atau refined sugar dan resiko yang di timbulkan oelh gula rafinasi yang belum banyak di ketahui oleh orang.

0 Komentar