RADARCIREBON.TV Film yang berjudul ”Tuhan Izinkan Aku Berdosa” menjadi buah bibir di masyarakat. Sebab, film yang diangkat dari sebuah novel itu menuai kontroversi.
Alur cerita yang menceritakan tentang seorang gadis yang masuk di pesantren lalu dijodohkan dengan seorang pria yang sangat taat kepada agamis. Dihadapkan oleh permasalahan dan kekecewaan yang membuat akhirnya dia masuk ke dalam dunia gelap dan perbuatan dosa.
Namun film ini menimbulkan kontroversi karena judul yang diangkat seperti tidak layak. Selain membawa nama Tuhan, juga karena masyarakat tidak setuju bahwa Tuhan mengizinkan untuk berbuat hal-hal gelap dan dosa.
Baca Juga:Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2024/2025.Cek Disini Spesifikasi Asus Zenfone Max Pro M1, Asus Resmikan HP Terbaru
Tidak hanya itu, film ini juga mengangkat rasa trauma yang akhirnya membuat keinginan untuk lari ke arah pelecehan seksual. Juga banyak sekali masyarakat yang terkhusus beragama Islam merasa tersinggung dan sedikit terganggu dengan alur film ini serta penulisan judulnya.
Hanung Bramantyo, sang sutradara menjelaskan bahwa film ini diangkat untuk mengangkat permasalahan sosial yang membahas tentang pemuka agama yang melakukan sebuah tindakan amoral kepada santrinya.
Di tengah terjadinya kontroversi tersebut, perlu masyarakat ketahui bahwa di dalam film ini banyak menaruh pesan moral. Pesan moral yang dapat diambil adalah banyak sekali orang yang berdalih ingin menjadi pemuka agama dan mengajarkan tentang agama.
Topeng yang terlalu tebal mereka pakai supaya dapat dipercayai oleh masyarakat tentang ajaran agamanya. Namun tidak dipungkiri bahwa tidak sedikit masyarakat yang seperti itu kebanyakan yang melakukan hal tidak wajar kepada santrinya.
Akhirnya bukan mengajarkan tentang agama, justru semakin banyak menaruh rasa trauma karena perilakunya yang tidak manusiawi tersebut. (Christina Bigtha)