RadarCirebon.Tv-Haid atau menstruasi adalah proses alami pada sistem reproduksi wanita yang di tandai dengan pendarahan dari vagina.
Secara umum, perdarahan ini di sebabkan oleh pengelupasan lapisan rahim setelah tidak terjadi pembuahan.
Mari simak lebih lanjut mengenai bagaimana siklus haid normal, tanda-tanda, hingga penyebab menstruasi tidak teratur melalui ulasan di bawah ini.
Baca Juga:Kurangi Rasa Sakit dan Kram dengan Melakukan 6 Hal Ini ! Lakukan Sekarang.Obat Analgetik dapat Mengurangi Pasca Operasi Serta Mengurangi Kram Saat menstruasi !
Haid atau menstruasi adalah kondisi berupa keluarnya darah dari vagina yang terjadi setiap bulan.
Menstruasi adalah proses normal dari organ reproduksi wanita yang biasanya di mulai pada usia 12 tahun dan berlangsung hingga memasuki masa menopause.
Fase Menstruasi
Menstruasi adalah siklus alami yang terbagi menjadi empat fase utama, yaitu fase menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini, dinding rahim atau endometrium akan meluruh sehingga menyebabkan keluarnya darah dan cairan lendir melalui vagina. Fase menstruasi biasanya berlangsung selama 3–7 hari.
2. Fase Folikuler
Fase folikuler merupakan salah satu fase menstruasi yang terjadi ketika ovarium membentuk folikel berisi sel telur yang belum matang.
Folikel tersebut dapat berkembang serta merangsang penebalan pada lapisan endometrium.
Umumnya, fase folikuler terjadi sejak hari pertama menstruasi dan dapat berlangsung selama 11–27 hari.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi atau masa subur adalah fase ketika ovarium (indung telur) melepaskan sel telur yang matang.
Baca Juga:5 Cara Untuk Mencegah Infeksi Telinga Pada Anak Anak Sampai Orang Dewasa !Mencegah infeksi telinga pada anak Dengan Mengonsusmi Permen Karet !
Sel telur tersebut siap di buahi oleh sperma di saluran tuba falopi. Namun, jika tidak di buahi, sel telur tersebut akan melebur dalam waktu 24 jam setelah terjadinya fase ovulasi yang di tandai dengan keluarnya lendir serviks dari vagina.
Fase ovulasi ini biasanya terjadi pada hari ke-12 hingga 14 dari siklus menstruasi.
4. Fase Luteal
Pada fase luteal, sel telur akan berubah menjadi korpus luteum yang dapat melepaskan hormon reproduksi. Hormon tersebut dapat memicu terjadinya penebalan dinding rahim.
Namun, jika tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum tersebut akan menyusut dan di serap kembali oleh rahim dan menyebabkan penurunan kadar hormon reproduksi sehingga memicu peluruhan dinding rahim.
Fase luteal biasanya berlangsung selama 11–17 hari dan kerap menimbulkan gejala-gejala premenstrual syndrome atau PMS.
Tanda-Tanda Menstruasi
- Payudara terasa nyeri dan kencang.
- Muncul jerawat.
- Perut kembung.
- Mood swing.
- Sakit kepala.
- Nafsu makan meningkat.
Selain itu, pada kasus yang jarang terjadi, wanita juga dapat mengalami gejala PMS yang lebih parah.
Kondisi ini di kenal dengan istilah premenstrual dysphonic disorder (PMDD). Adapun sejumlah gejala umum dari PMDD adalah:
- Migrain parah.
- Gelisah.
- Mood swing yang serius.
- Depresi.
Gejala saat Menstruasi
Terdapat sejumlah gejala umum yang terjadi akibat kontraksi rahim dan perubahan hormon selama haid berlangsung, di antaranya adalah:
- Dismenore atau nyeri pada bagian bawah perut.
- Nyeri pada punggung bagian bawah, pinggul, dan paha bagian dalam.
- Sakit kepala.
- Lemas.
- Diare.
- Mudah marah.
Kesimpulan : Demikian gejala dan tanda tanda mengenai menstruasi pada anak yang beranjak dewasa yang wajib kita sadari sejak dini.