Sejarah Teh Oolong dan Perbedaannya dengan Teh Hijau

dok.ist
foto kolase/ dok.ist
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Teh oolong (Hanzi tradisional: 烏龍; Hanzi Sederhana: 乌龙; pinyin: wūlóng) adalah jenis teh Tionghoa yang menarik karena berada di antara dua saudaranya, yaitu teh hijau dan teh hitam. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang sejarah teh oolong dan perbedaannya:

Asal-usul Teh Oolong:

Teh oolong berasal dari Tiongkok dan memiliki sejarah panjang. Nama “Oolong” sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Wulong,” yang dapat diterjemahkan sebagai “naga hitam.”

Teh oolong mulai diproduksi secara signifikan selama Dinasti Ming (1368–1644). Pada awalnya, teh ini dikenal sebagai “beiyuan tea” atau “uta tea”.

Baca Juga:PESANTREN JABAR DIFASILITASI? Oleh Daddy Rohanady Anggota DPRD Provinsi Jawa BaratJurnalis di Cirebon Tolak Revisi RUU Penyiaran yang Ancam Kebebasan Pers

Teh oolong sudah dikenal sejak zaman Dinasti Tang (618-907) di daerah Beiyun, tepatnya di Pegunungan Phoenix (Fenhuangshang) di Fujian, Cina.

Awalnya, teh ini disebut “beiyun tea,” lalu karena hanya diperuntukkan bagi kaisar Cina pada Dinasti Song (960-1279), maka teh ini dijuluki “tribute tea”.

Proses Pengolahan Teh Oolong:

Fermentasi Setengah: Proses pembuatan teh oolong melibatkan fermentasi setengah. Daun teh dijemur di bawah sinar matahari dan kemudian dibiarkan teroksidasi sebagian. Inilah yang memberikan warna hitam yang sedikit samar pada teh oolong.

Aroma Khas: Dipengaruhi oleh proses pengolahan dan penggulungan yang berbeda, teh oolong memberikan aroma tajam yang khas.

Setelah diseduh dengan baik, teh oolong pada awalnya akan terasa pahit, tetapi kemudian akan meninggalkan sedikit rasa manis setelah diminum.

Perbedaan antara Teh Oolong dan Teh Hijau:

  • Asal Bahan Baku: Keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis.
  • Proses Pengolahan: Perbedaan terletak pada seberapa lama daun teh tersebut diproses.
  1. Teh Hijau: Dihasilkan dari proses yang lebih singkat. Daun teh langsung diolah dengan cara dipanggang, digulung, dan kemudian dikeringkan. Warna hijau muda dan aroma yang menyegarkan menjadi ciri khas utamanya.
  2. Teh Oolong: Melalui proses yang lebih lama, walaupun hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari. Proses fermentasi setengah memberikan aroma tajam pada teh oolong.

Kandungan Kafein: Teh oolong memiliki kandungan kafein lebih tinggi daripada teh hijau, sehingga bisa membuat seseorang tetap terjaga. Teh hijau lebih disarankan saat sedang relaksasi.

Jadi, teh oolong bukan hanya minuman yang nikmat, tetapi juga memiliki sejarah yang menarik dan perbedaan yang unik dengan teh hijau.

0 Komentar