Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Skill Komunikasi
Skill Komunikasi (Lattice)
0 Komentar

Komunikasi yang efektif semakin penting dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan berkembang pesat saat ini, di mana terdapat ratusan alat komunikasi yang berbeda, tim yang sepenuhnya atau sebagian  jarak jauh, dan bahkan tim multikultural yang mencakup beberapa zona waktu atau permintaan akan hal tersebut semakin meningkat. Oleh karena itu, kemampuan komunikasi mungkin merupakan keterampilan yang paling penting bagi seorang pemimpin. Kabar baiknya adalah keterampilan ini dapat dipelajari dan  dikuasai.

1. Jelas dan RingkasKomunikasi pada dasarnya bergantung pada pilihan kata. Dalam hal pilihan kata, lebih sedikit lebih baik. Kunci  komunikasi yang kuat dan persuasif, baik tertulis maupun lisan, adalah komunikasi yang jelas dan, jika mungkin, ringkas. Sebelum Anda terlibat dalam bentuk komunikasi apa pun, tentukan tujuan dan audiens Anda. Saat menjelaskan dengan cermat dan jelas apa yang ingin Anda katakan dan alasannya, pastikan untuk menyertakan semua informasi yang diperlukan. Ini juga  membantu menghapus detail yang tidak relevan. Hindari bahasa yang tidak perlu atau terlalu berbunga-bunga yang dapat mengalihkan perhatian dari pesan. Pengulangan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, namun gunakan dengan hati-hati dan hemat. Mengulangi pesan Anda  memastikan bahwa audiens Anda memahaminya, namun mengulanginya terlalu banyak  dapat menyebabkannya diabaikan sama sekali.

2.Mohon Dipersiapkan Terlebih DahuluSebelum Anda mulai berkomunikasi, ketahuilah apa yang akan Anda katakan dan bagaimana Anda akan mengatakannya. Namun persiapannya lebih dari sekadar melatih presentasi Anda. Persiapan mencakup memikirkan keseluruhan komunikasi dari awal hingga akhir. Carilah informasi yang  Anda perlukan untuk mendukung pesan Anda. Pikirkan tentang bagaimana Anda akan menanggapi pertanyaan dan kritik. Mengharapkan yang tak terduga. Sebelum Anda melakukan negosiasi gaji atau promosi, Anda perlu mengetahui secara pasti apa yang Anda inginkan. Bersiaplah untuk mendiskusikan bidang-bidang dan potensi kompromi. Ketahuilah apa yang bisa dan tidak bisa Anda terima. Dan berikan rincian spesifik untuk mendukung klaim Anda, seperti gaji yang berkaitan dengan peran dan lokasi Anda (tetapi pastikan penelitian Anda didasarkan pada informasi yang tersedia untuk umum, bukan gosip perusahaan atau bukti anekdotal).

Baca Juga:Cara Mengatasi Patah Hati : 8 Tips Mengatasi Patah Hati5 Tahap Patah Hati, Kamu Di Tahap Yang Mana?

3. Memperhatikan komunikasi nonverbalEkspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa tubuh kita  lebih efektif dibandingkan kata-kata. Isyarat nonverbal  65 hingga 93 persen lebih efektif dibandingkan kata-kata lisan. Dan ketika kita berbeda pendapat, kita lebih mengandalkan sinyal nonverbal daripada kata-kata yang diucapkan. Pemimpin harus mampu membaca isyarat nonverbal. Misalnya, karyawan yang  tidak ingin mengungkapkan ketidaksetujuan atau kekhawatirannya dapat mengungkapkan ketidaksenangannya dengan menyilangkan tangan atau menolak melakukan kontak mata. Jika Anda mengetahui bahasa tubuh orang lain, Anda mungkin bisa menyesuaikan taktik komunikasi Anda. Isyarat nonverbal  harus selalu mendukung pesan Anda. Konflik antara komunikasi verbal dan nonverbal bisa sangat membingungkan. Yang terburuk, hal ini dapat merusak pesan Anda dan kepercayaan tim Anda terhadap Anda, organisasi Anda, dan bahkan  diri Anda sendiri.

4. Perhatikan nada bicaramuCaramu mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang kamu katakan. Seperti isyarat nonverbal lainnya, nada  dapat menambah kekuatan dan penekanan pada suatu pesan, atau dapat melemahkannya sama sekali. Nada bicara bisa menjadi faktor yang sangat penting dalam pertengkaran dan konflik di tempat kerja. Kata-kata yang dipilih dengan baik dan berkonotasi positif akan menciptakan niat baik dan kepercayaan. Memilih kata-kata yang salah dengan makna yang tidak jelas atau negatif dapat dengan cepat menimbulkan kesalahpahaman. Nada saat berbicara tidak hanya mencakup pilihan kata, tetapi juga volume, resonansi, dan intonasi. Dalam waktu nyata, mungkin sulit untuk mengontrol suara sesuai  keinginan Anda. Namun jika Anda memperhatikan nada bicara Anda, Anda dapat mengubah komunikasi Anda, meskipun sepertinya arahnya salah.

0 Komentar