Jemaah Haji yang Wafat Akan Mendapatkan Asuransi dan Dibadalhajikan, Berikut Infonya

asuransi haji
Ilustrasi Ibadah Haji di Tanah Suci (blog.munatour.co.id)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Pemberangkatan jemaah haji telah mencapai puluhan ribu jemaah, dimana telah tercatat sebanyak 26 ribu jemaah haji Indonesia, seperti yang dilansir dari laman Kemenag. Dengan total tersebut, jemaah haji telah tiba Madinah Al-Munawwarah, dengan tiga di antaranya wafat di Tanah Suci.

Jemaah haji yang wafat, akan mendapatkan asuransi dan dibadalhajikan. Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Tim Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, disebutkan jika asuransi diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan.

Melanjutkan dalam keterangan yang disampaikan, ada dua jenis asuransi yakni asuransi jiwa dan kecelakaan. Jemaah yang wafat akan diberikan asuransi sebesar minimal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per embarkasi.

Baca Juga:Simak Jenis Obat-obatan yang Disarankan untuk Dibawa Saat Menjalankan Ibadah HajiProgram Badal Haji Disiapkan Bagi Jemaah, Inilah Kriterianya

Jemaah wafat karena kecelakaan diberikan dua kali Bipih per embarkasi. Lalu untuk jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap, diberikan santunan dengan besaran yang bervariasi antara 2,5% sampai 100% Bipih per embarkasi.

Pengurusan dari asuransi yang diberikan pada jemaah, dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah dimana pihak perusahaan asuransi akan membayar klaim melalui transfer ke rekening jemaah.

Sementara itu, ada tiga kelompok jemaah yang akan dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Kedua,  jemaah dengan kondisi sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Dan ketiga, jemaah yang bisa dibadalhajikan yakni jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

Jemaah haji juga diimbau agar dapat mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam hal persiapan fisik. Jemaah dapat membatasi kegiatan fisik yang sekiranya akan menguras tenaga, bahkan dimulai saat menjelang keberangkatan. Pastikan juga untuk istirahat yang cukup dan mengonsumsi suplemen jika dibutuhkan.

0 Komentar