RadarCirebon.Tv-Raksasa ride-hailing Asia Tenggara, Grab, sedang menguji coba fitur keselamatan berbasis suara dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Lewat ftur itu, penanganan insiden yang di hadapi mitra pengemudi bisa lebih cepat.
Regional Head of Product Strategy Anan Kasetra mengatakan keamanan merupakan prioritas perusahaan, sehingga perusahaan memanfaatkan AI untuk membuat inovasi baru untuk memperbaiki fitur keamanan.
Baca Juga:Bukan Di hapus Akan Tetapi Akan Lebih Diatur Mekanisme KRIS BPJS Kesehatan.Seberapa Pengaruhnya Pematangan Buah dengan Gas Etilen !
“Salah satunya, fitur ‘from 5 to zero click to report accident with voice assistant’,” kata Anan dalam acara Grab Business Forum 2024 “Resilient Business Forward: Paving the Way to the Bolder Future”, di Jakarta, Selasa (14/5).
Fitur keamanan saat ini membutuhkan beberapa langkah untuk melaporkan kejadian jika terjadi sesuatu yang di hadapi oleh para mitra pengemudi.
“Kalau driver (alami) insiden, baik mengalaminya sendiri atau melihat temannya, dia (pengemudi) harus klik paling tidak sebanyak lima kali,” ujar dia.
Nantinya, fitur keamanan ini hanya membutuhkan sedikit gerakan “wave” dan suara pengemudi. Nantinya, akan langsung di transkripsi dan ada aksi untuk menanggulangi insiden tersebut.
“Dengan adanya generatif AI dan model bahasa besar (LLM), maka akan mengintegrasikan ke aplikasi driver,” kata Anan.
Belum dapat di pastikan bagaimana fitur ini berfungsi. Sebab, Anan mengatakan bahwa fitur ini masih dalam tahap uji coba.
Meskipun, fitur keamanan berbasis suara ini tidak terlihat berbeda fungsi dengan yang sudah saat ini, menurutnya ini dapat mempersingkat waktu. “Dalam hal keamanan, setiap detik itu sangat berharga dan kami mencoba untuk mengatasi itu,” ujar dia.
Baca Juga:Buah Apel Cepat Busuk !,Yuk Bunda Ikutin Tips dan Trik Cara Menyimpan Buah ApelZat Kimia Otak Dipengaruhi Oleh Tidur Cukup dalam Kehidupan Sehari Hari.
Anan menyampaikan Grab masih berada pada fase awal penggunaan AI, dan masih banyak yang harus dieksplorasi.
Ia menyatakan perusahaan percaya pemanfaatan AI di platform Grab dapat membuat aplikasi semakin inklusif untuk semua kalangan. Baik untuk masyarakat usia lanjut atau masyarakat dengan keterbatasan fisik.