RADARCIREBON.TV – Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga besar SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, setelah sebuah bus pariwisata Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG terguling di Jalan Raya Ciater, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Peristiwa naas ini terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 18.48 WIB, saat bus yang melintas dari arah Lembang menuju Subang tiba-tiba oleng dan menabrak kendaraan lain sebelum akhirnya terguling.
Bus tersebut diketahui membawa rombongan pelajar yang sedang dalam perjalanan pulang dari kegiatan perpisahan sekolah.
Baca Juga:Justin Bieber dan Hailey Bieber: Kebahagiaan Menanti Kelahiran Anak PertamaGuru Sekolah Jadi Korban Kekerasan ODGJ di Bekasi
Duka mendalam dirasakan oleh para orang tua murid yang menanti kepulangan anak-anak mereka.
Gedung SMK Lingga Kencana di Jalan Raya Sawangan, yang biasanya dipenuhi suara riang gembira, kini hanya terdengar isak tangis dan doa untuk keselamatan para siswa.
Menurut laporan terbaru, jumlah korban meninggal dalam kecelakaan ini telah mencapai 11 orang, sementara banyak lainnya mengalami luka-luka dan masih dalam perawatan intensif di RSUD Ciereng.
Sopir bus, yang juga selamat dari kecelakaan, masih dirawat dan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang tragedi yang melibatkan layanan bus pariwisata di Indonesia.
Diduga kuat, kecelakaan ini terjadi akibat rem blong, sebuah masalah yang seringkali menjadi penyebab utama kecelakaan bus di negara ini.
Lebih menyedihkan lagi, diketahui bahwa bus tersebut tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Baca Juga:Mercedes Benz G Class Tabrak Motor dan Mobil di Jalan Wahid HasyimBocah 11 Tahun Selamat dari Percobaan Pembunuhan oleh Ibu Tiri di Simpang Pujud
Pihak kepolisian dan Ditjen Perhubungan Darat telah berkoordinasi untuk melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan ini.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kelayakan kendaraan sebelum melakukan perjalanan, terutama jika menggunakan angkutan umum bus.
Kecelakaan di Ciater ini bukan hanya sebuah statistik, melainkan cerminan dari sistem transportasi yang masih memerlukan perbaikan. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli dan proaktif dalam memastikan keselamatan di jalan raya.