RadarCirebon.Tv– Untuk kali ini akan membahas mengenai hal yang banyak di alami oelh banyak kaum hawa nih,apalagi kalau siklus menstruasi .
Rentang siklus menstruasi wanita bisa berbeda-beda. Ada yang rutin haid setiap 21—35 hari sekali, tetapi ada pula yang lebih cepat atau lambat dari pada itu.
Sepanjang siklus tersebut, ada proses yang terjadi secara bertahap di dalam rahim. Inilah yang kemudian di sebut dengan fase menstruasi.
Apa saja fase atau tahap dalam siklus menstruasi?
Baca Juga:Terdengar Aneh Dan jarang Di Temukan,5 Manfaat Cabai Jawa untuk Kesehatan.Penasaran Dengan Diet OCD,Yuk Simak Empat Tahapan Diet OCD.
- Fase menstruasi
Fase menstruasi di mulai ketika sel telur yang di keluarkan ovarium dari siklus sebelumnya tidak di buahi. Hal ini membuat kadar estrogen dan progesteron turun.
Lapisan rahim yang menebal dan sudah di persiapkan untuk mendukung kehamilan pun tak lagi di butuhkan.
Akhirnya, lapisan rahim ini luruh dan keluar dalam bentuk darah yang di sebut dengan menstruasi. Selain darah, vagina juga akan mengeluarkan lendir dan jaringan rahim.
Pada tahap ini, Anda juga akan mengalami berbagai gejala menstruasi yang dapat di rasakan berbeda oleh tiap wanita, seperti berikut ini.
1.1.Kram perut.1.2.Payudara terasa kencang dan nyeri.1.3.Perut kembung.1.4.Mood atau suasana hati mudah berubah.1.5.Mengidam makanan.1.6.Jerawat. Dalam satu siklus, menstruasi rata-rata berlangsung selama 3—7 hari. Namun, sebagian wanita juga bisa mengalami haid lebih dari 7 hari.
- Fase folikuler (pra-ovulasi)
Fase folikuler atau pra-ovulasi di mulai pada hari pertama menstruasi. Pada hari pertama Anda haid atau menstruasi, hormon perangsang folikel (FSH) mulai meningkat.
Kondisi ini di mulai ketika hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari dan melepas zat kimia yang di sebut dengan hormon pelepas gonadotropin (GnRH).
Baca Juga:Ekonomi Semakin Meningkat Dengan Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2024.Banyak Artis Yang Datang Di acara Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini Raharja ,Simak Berita ya Disini.
GnRH mendorong pelepasan hormon LH dan FSH. Hormon FSH yang di lepas pada fase ini bertugas merangsang indung telur menghasilkan 5—20 kantong kecil yang di sebut folikel.
Setiap folikel mengandung sel telur yang belum matang. Dalam prosesnya, hanya satu folikel yang akan matang menjadi telur, sedangkan yang lainnya mati.
Proses ini umumnya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari siklus menstruasi Anda. Namun, wanita lain bisa mengalaminya lebih cepat atau lambat hingga hari ke-14.
Folikel yang matang kemudian akan memicu lonjakan estrogen untuk menebalkan lapisan rahim sebagai persiapan kehamilan.
3. Fase ovulasi
Meningkatnya kadar hormon estrogen selama fase folikel memicu pelepasan hormon luteinizing (LH). Peningkatan kadar LH inilah yang kemudian merangsang terjadinya ovulasi. Adapun ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus, yaitu pada hari ke-14 dari siklus menstruasi 28 hari.
Sel telur yang di lepas pada proses ovulasi kemudian bergerak ke tuba falopi menuju rahim untuk di buahi oleh sperma.
Masa hidup sel telur ini biasanya hanya sekitar 24 jam untuk sampai bertemu sperma. Setelah 24 jam, sel telur yang tak bertemu sperma akan mati.
Inilah mengapa fase ovulasi adalah satu-satunya kesempatan terbaik sepanjang siklus menstruasi untuk Anda berkesempatan hamil.
Ketika ovulasi, wanita biasanya mengalami berbagai tanda atau gejala, seperti keputihan yang kental dan bening serta suhu tubuh yang sedikit meningkat.
4. Fase luteal (pramenstruasi)
Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon progesteron dan estrogen.
Peningkatan hormon pada fase ke-4 menstruasi ini berfungsi menjaga lapisan rahim tetap menebal dan siap untuk ditanamkan telur yang telah di buahi.
Jika positif hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon inilah yang terdeteksi dalam tes urine kehamilan untuk di nyatakan positif hamil.
Namun, jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan mati.
Kadar estrogen dan progesteron pun perlahan menurun sehingga membuat lapisan rahim akhirnya terlepas dan meluruh.
Apabila tidak hamil, pada fase ini Anda akan mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) dengan gejala, seperti sakit kepala, perubahan mood, atau perut kembung.
Fase luteal biasanya berlangsung pada sekitar hari ke-15 hingga ke-28 dari siklus menstruasi normal Anda.
Itu dia 4 fase yang wajib adik adik yang menginjak dewasa biar tahu saat menginjak dewasa akan mengalami menstuasi pasti akan mengalami fase ini.