Dengan beberapa daerah di Pulau Jawa yang sudah memasuki panen raya pada April kemarin, harga beras di tingkat agen di Pasar Pagi Kota Cirebon kembali stabil. Meskipun harga pokok penjualan ditetapkan oleh Bulog sebesar 11 ribu per kilo, permintaan dari penjualan eceran maupun grosir masih belum menunjukkan peningkatan.
Sejak April, beberapa agen beras di Pasar Pagi Kota Cirebon sudah menerima beras hasil panen 2024 yang banyak dipasok dari Indramayu dan Jawa Tengah. Pembeli juga mulai beralih kepada beras lokal, terutama untuk dijual kembali karena harganya mulai terjangkau. Namun, dari pertengahan April hingga awal Mei, permintaan untuk beras lokal masih rendah.
Untuk penjualan grosir di beberapa agen, sempat mengalami penurunan hingga akhir April kemarin, di mana banyak pembeli yang mengurangi jumlah belanja hingga setengah kali dari biasanya. Diduga penyebab belum stabilnya permintaan dari beras eceran adalah karena banyaknya warga yang menerima bantuan beras dari pemerintah, yang belum mendorong warga untuk membeli beras lokal dengan harga yang sudah turun sejak awal Mei kemarin.
Baca Juga:Sikap FKKC Menjelang Kontestasi Pilkada Kab. Cirebon – VideoRatusan Bangunan SD Negeri Dalam Keadaan Rusak – Video
Agen beras, seperti yang diungkapkan oleh Dedi, dapat menyetok beras hingga 25 ton setiap harinya, yang biasanya langsung didistribusikan kepada pedagang pasar hingga warung sembako di sekitar wilayah Cirebon. Namun, hingga awal Mei, sirkulasi barang di tokonya menurun hingga sehari lebih, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya yang habis pada hari itu juga.
Harga beras medium di Pasar Pagi Kota Cirebon hingga Jumat siang sudah menyentuh harga pokok penjualan yang ditetapkan oleh Bulog, yaitu 11 ribu untuk beras lokal dan 14 ribu untuk beras premium. Sementara beras SPHP yang masih didistribusikan Bulog, masing-masing 2 ton di setiap agen beras, masih menyentuh harga 12.500. Perlahan, warga mulai beralih kepada beras lokal dengan harga lebih murah.