RadarCirebon.Tv– Sering banget kita mendengar nama dari Bakteri Salmonella bisa hidup di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan dan menyebar melalui tinja atau feses.
Seseorang yang terinfeksi bakteri Salmonella dapat mengalami gejala berupa demam, diare, dan kram perut selama 4–7 hari. Bakteri ini juga sering menyebabkan keracunan makanan.
Meski sama-sama di sebabkan oleh bakteri Salmonella, tipes dan salmonelosis merupakan dua penyakit yang berbeda.
Baca Juga:Selain Menambah Citra Rasa,Ternyata Ketumbar Memiliki 10 Manfaat Untuk KesehatanInovasi terbaru Brin ! Teknologi Tangga Ikan (fishway) Sebagai Solusi Untuk Mempertahankan Biodiversitas Ikan
Tipes di sebabkan oleh salah satu jenis bakteri Salmonella, yaitu Salmonella typhi.
Di bandingkan dengan infeksi Salmonella, tipes lebih jarang terjadi tetapi lebih sering menyebabkan kondisi yang serius.
Penyebab Infeksi SalmonellaInfeksi Salmonella atau salmonelosis di sebabkan oleh bakteri Salmonella.
Infeksi ini menyerang manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja atau feses yang mengandung bakteri tersebut.
Beberapa jenis makanan yang paling umum mengandung bakteri Salmonella adalah:
- Daging sapi, unggas (termasuk ayam broiler), atau makanan laut yang masih mentah atau setengah matang
- Susu atau produk susu olahan yang tidak di pasteurisasi
- Telur mentah atau setengah matang
- Buah-buahan atau sayur-sayuran yang tidak di cuci
- Bahan makanan yang di cuci dengan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella
- Makanan olahan, seperti nugget atau sosis
- Seseorang juga dapat terinfeksi bakteri Salmonella akibat memegang, memeluk, atau mencium hewan, misalnya iguana, anak ayam, anak burung, atau kura-kura.
Faktor risiko infeksi SalmonellaInfeksi Salmonella dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi Salmonella, yaitu:
- Berusia di bawah 5 tahun (balita) atau di atas 65 tahun (lansia)
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
- Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, antibiotik, dan antasida
- Menderita penyakit radang usus
- Memiliki hewan peliharaan di rumah, seperti anjing atau kucing.
Pengobatan Infeksi SalmonellaPengobatan infeksi Salmonella tergantung tingkat keparahan penyakitnya.
Pada kasus salmonellosis yang ringan, pasien umumnya dapat melakukan penanganan mandiri di rumah, seperti:
Baca Juga:Sering Khawatir Saat Buah hati Anda Mengalami Napas Grog-Grog,Yuk Lakukain Ini Sekarang.Bukan Mitos ! fakta ,Yuk Simak Manfaat Menyanyikan Lagu Nina Bobo Untuk Bayi.
- Minum air yang cukup, untuk mencegah dehidrasi
- Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala, seperti alkohol, kafein, susu, makanan berminyak, serta makanan pedas
- Menggunakan bantalan hangat, untuk mengurangi kram perut
- Sementara pada kasus yang parah, pasien umumnya perlu dirawat di rumah sakit.
- Dokter akan memberikan infus cairan untuk mengganti kekurangan cairan akibat diare. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat-obat lain, yaitu:
- Loperamide, untuk meredakan diare
- Paracetamol, untuk meredakan demam
- Antibiotik, seperti ciprofloxacin atau thiamphenicol, untuk mengatasi infeksi bakteri jika penyakit sudah sangat parah atau pasien memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Itu Dia Sedikit informasi mengenai bakteri Salmonella yang sering di temukan pada orang yang keracunan makanan atau ada masalah pada sistem pencernaannya.