RadarCirebon.Tv-Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue.
Penularan virus tersebut di perantarai nyamuk Aedes sp. (Aedes aegepty dan Aedes Albopictus).
Laporan tentang kasus DBD pertama kali di temukan pada tahun 1968 di Surabaya, lalu menyebar ke berbagai daerah di Indonesia sampai sekarang.
Baca Juga:Lakukan Sekarang Juga !Pencegahan Demam Berdarah Pada Bagi Dan Orang Dewasa.Mengurangi risiko batu ginjal dengan Jeruk Bali?? Ini Dia Manfaat Jeruk Bali.
DBD seringkali di tandai dengan demam yang bersifat mendadak, biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
Pola demam pada DBD di sebut bifasik atau ada hari dimana pasien mengeluhkan demam yang tinggi yakni pada hari ke 2-3.
Demam mulai berkurang pada hari ke 4-5 namun pada inilah fase kritis dari DBD, lalu pasien kembali demam pada hari ke 6 namun tidak setinggi awalnya.
Keluhan lain dapat berupa, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri di belakang bola mata, mual.
Muntah serta pada beberapa kasus terdapat bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, buang air besar di sertai darah segar atau kehitaman.
Bahkan pada tingkatan yang lebih serius terdapat penurunan tekanan darah di sertai tangan dan kaki yang dingin (syok) bahkan penurunan kesadaran.
Jika seseorang mengalami keluhan di atas sebaiknya langsung berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga:Wow Mengontrol kadar gula darah dengan Menggunakan Merica??Yah Bagaimana.Ini Dia Kata Menteri Keuangan Mengani ! Transisi Energi dari Fosil ke Energi Ramah lingkungan.
Hal ini sangat penting di lakukan untuk melakukan evaluasi lanjutan. Selain menyampaikan keluhan yang di rasakan, pasien akan di lakukan pemeriksaan fisik dan juga laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang seringkali di lakukan adalah periksaan Darah Lengkap (DL), pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit serta trombosit.
Dokter akan menginformasikan kepada pasien bahwa dirinya di curigai DBD jika di dapatkan peningkatan kadar Hematokrit.
Penurunan kadar leukosit, serta yang paling umum terjadi adalah penurunan kadar trombosit.
Pada beberapa fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dapat di lakukan pemeriksaan NS1 serta IgG-IgM anti Dengue.Jika seseorang diduga DBD, maka dia tidak langsung dirawat inap.
Dokter akan mengevaluasi apakah pasien tersebut memiliki indikasi rawat inap atau tidak.
Beberapa indikasi yang mengharuskan pasien di rawat adalah mual muntah hebat sehingga tidak dapat makan dan minum.
Nyeri perut hebat, terdapat tanda-tanda syok, perdarahan seperti mimisan yang sulit berhenti.
Sesak nafas atau nafas tersengal-sengal, muntah darah, buang air besar darah segar maupun warna kehitaman, penurunan kesadaran.
Serta ada beberapa indikasi lain seperti, pasien merupakan lansia, bayi dan anak-anak, serta pasien yang aksesnya jauh dari fasilitas kesehatan.
Jika pasien tidak memiliki indikasi di atas maka, dapat di lakukan perawatan di rumah.
Hal – hal yang perlu di perhatikan selama di rumah adalah, optimalkan asupan makan dan cairan.
Jangan sampai pasien mengalami dehidrasi, mengukur suhu setidaknya 2-3 kali perhari, waspada tanda-tanda syok.
Dan perdarahan seperti di atas, istirahat yang cukup, kompres hangat, menggunakan obat penurun demam seperti parasetamol.
Serta rutin memeriksakan diri ke faskes terdekat setidaknya sehari sekali untuk memantau kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit.
Beberapa hal yang dapat di lakukan untuk mencegah penularan demam berdarah yaitu dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Plus seperti menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air.
Memanfaatkan limbah daur ulang plus menggunakan lotion anti nyamuk, penggunaan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik dan lain-lain.