RadarCirebon.Tv-Kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus-menerus.
Lendir yang keluar dapat terlihat bening, hijau, atau kekuningan. Sedangkan teksturnya bisa encer atau kental, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Lendir di produksi oleh kelenjar di dalam hidung dan sinus. Fungsi lendir tersebut adalah untuk menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah kotoran dan kuman masuk ke paru-paru.
Baca Juga:Obat untuk Mengatasi Asam Lambung Apa Ya ?? Ini Dia 5 Rekomendasi Untuk Anda.Jangan Ragu lagi Untuk Mengonsumsi ! Makanan untuk Asam Lambung yang Aman Untuk Semua Orang.
Penyakit Filek ini biasanya di serta ini dengan Flu,yang banyak di alami oleh banyak orang,akan tetapi penyebab langsung nya biasanya tidak di ketahui,untuk itu kita akan membahasnya di sini.
1.Penyebab Pilek
1.1. InfeksiPilek dapat terjadi ketika virus menginfeksi hidung, tenggorokan, atau sinus. Contohnya adalah influenza, respiratory syncytial virus (RSV), sinusitis, serta COVID-19.
1.2. AlergiSeseorang dapat mengalami pilek bila terpapar zat yang memicu alergi, seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari bunga. Kondisi ini di sebut juga rinitis alergi.
1.3. Paparan udara dingin atau keringUdara dingin dan kering dapat mengubah keseimbangan cairan di dalam saluran hidung. Kondisi tersebut memicu sistem saraf di hidung untuk mengeluarkan cairan.
1.4. Konsumsi makanan pedasPilek dapat di picu oleh konsumsi makanan pedas, misalnya makanan yang di bumbui cabai, bawang, atau lada hitam.
1.5. Efek samping obatObat-obatan juga bisa menimbulkan efek samping pilek, seperti obat tekanan darah tinggi, pil KB, obat kejang, dan obat penyakit jantung.
1.6. Ketidakseimbangan hormonPilek juga dapat terjadi akibat gangguan keseimbangan hormon, misalnya pada masa kehamilan.
Baca Juga:Bunda Yuk lakuin Sekarang Juga ! 7 Cara Mencegah Stunting.Bunda ! Kenali paktor Penyab Penyakit Stunting Pada Bayi dan Anak Anak.
Perlu di ingat, pilek bukan penyakit yang menular. Namun, pilek bisa menjadi gejala dari penyakit menular, misalnya seperti batuk pilek (selesma).
Selain itu, pilek yang menahun bisa menjadi tanda dari penyakit lainnya yang harus di tangani lebih lanjut, seperti sinusitis.
2.Diagnosis PilekDiagnosis pilek bertujuan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya. Dokter akan terlebih dahulu bertanya pada pasien terkait:
2.1.Riwayat medis, seperti alergi atau penyakit sistem imun2.2.Penggunaan pelega hidung berbentuk obat semprot2.3.Gejala lain yang menyertai pilek2.4.Paparan debu atau bulu binatang ke hidung2.5.Bila perlu, dokter juga dapat menggunakan alat khusus untuk melihat area hidung. 2.6.Dokter juga dapat menggunakan bantuan selang berkamera, untuk melihat seluruh bagian rongga hidung dengan lebih jelas.
3.Pengobatan PilekPilek dapat di redakan dengan banyak minum air putih dan beristirahat yang cukup.
Selain itu, penderita bisa mengonsumsi obat pilek yang bisa di beli tanpa resep dokter untuk meredakan gejala pilek, antara lain:
3.1.Obat pelega hidung tersumbat, atau disebut juga dengan obat dekongestan, baik yang di semprotkan atau di teteskan langsung ke hidung, misalnya xylometazoline, maupun yang diminum, misalnya pseudoephedrine3.2.Obat antialergi, seperti brompheniramine, chlorpheniramine, dimenhydrinate, diphenhydramine, ceritizine, loratadine, fexofenadine, atau bilastinePenting untuk di ingat, ikuti petunjuk dokter dalam menggunakan obat di atas. Hindari menggunakan semprot hidung lebih dari 3 hari berturut-turut kecuali bila di sarankan oleh dokter.
Itu dia perkenalan kita mengenai pengobtan filek beserta gejala dan penyebab yang menimbulkan filek,maka dari itu jika ada gejala atau peyebab seperti yang sudah di jelaskan seperti diatas maka kita harus segera konsultasikan ke dokter.