Produksi batu bata merah di Desa Danawinangun, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, masih tetap eksis dan menjaga kualitasnya. Meskipun banyak produsen menggunakan mesin press, para pengrajin di desa ini tetap memproduksi batu bata merah secara manual.
Keunggulan batu bata merah yang diproduksi di Desa Danawinangun adalah campuran bahan abu dan dedak padi. Selain itu, ukuran batu bata merah di sini juga lebih besar dan kuat dibandingkan dengan hasil mesin press.
Konsistensi dalam menjaga kualitas batu bata merah membuat pengrajin di wilayah Kecamatan Klangenan, terutama Desa Danawinangun, tetap eksis dan bertahan sejak tahun 1980-an.
Baca Juga:Memikat Generasi Muda Untuk Mencintai Kebudayaan Daerah – VideoPemerintah Dukung Pelestarian Budaya Daerah – Video
Untuk seribu batu bata merah, pengrajin di Desa Danawinangun biasanya menjual dengan harga sekitar satu juta seratus ribu rupiah. Namun, harga tersebut masih fluktuatif disesuaikan dengan kondisi bahan baku, jumlah produksi, serta biaya pengiriman.
Para pengrajin juga menjamin bahwa batu bata merah yang diproduksi ini lebih kuat dan besar karena adanya campuran bahan lain dan proses pembakaran yang matang. Hal ini membuat kualitas batu bata merah ini tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.