Penanganan kasus Demam Berdarah atau DBD di Kuningan mendapat kritik dari masyarakat. Meskipun fogging serentak telah dilakukan di 27 titik puskesmas oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan pada 19 April lalu, jumlah laporan kasus DBD terus bertambah hingga 1 Mei.
Susanto, anggota DPRD Kabupaten Kuningan, menyampaikan bahwa pada Rabu sore, laporan penyebaran DBD telah disampaikan oleh warga di 3 kecamatan di wilayahnya, yaitu Kecamatan Kadugede, Nusaherang, dan Kecamatan Darma.
Dia berharap Dinas Kesehatan dapat lebih masif dalam menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan fogging yang berkelanjutan, dilakukan hingga ke pelosok desa. Terkait biaya fogging, seharusnya dapat segera dikomunikasikan antara pemerintah daerah dengan desa.
Baca Juga:Memikat Generasi Muda Untuk Mencintai Kebudayaan Daerah – VideoPemerintah Dukung Pelestarian Budaya Daerah – Video
Susanto juga mengharapkan agar suara masyarakat di Kuningan Selatan segera ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan dan Penjabat Bupati Kuningan. Jika penanganannya dinilai masih lamban, pihaknya akan mengusulkan kepada komisi terkait untuk memanggil Kepala Dinas Kesehatan ke gedung DPRD.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten telah meluncurkan fogging serentak di 27 titik puskesmas. Menurut catatan Pemprov Jawa Barat di pertengahan April lalu, kasus DBD di Jawa Barat telah mencapai 7.654 orang dengan jumlah kasus kematian sebanyak 71 orang. Di Kabupaten Kuningan, total kasus DBD mencapai 677 orang, dengan korban meninggal sebanyak 6 orang dengan indikasi kematian comorbid atau komplikasi.
Angka 677 kasus ini membuat Kuningan berada di posisi keempat kasus DBD tertinggi di Jawa Barat.