RadarCirebon.Tv-Diagnosis hepatitis B di awali dengan tanya jawab terkait gejala dan di lanjutkan dengan memeriksa tanda kerusakan hati, seperti kulit dan mata yang berwarna kuning atau nyeri perut.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis, salah satunya dengan tes darah.
Tes darah bertujuan untuk mendeteksi keberadaan virus hepatitis B, memeriksa fungsi hati, dan menentukan apakah jenis hepatitis B yang di derita pasien bersifat akut atau kronis.
Baca Juga:Kenali Penyebab,Gejala,Pencegahan Penyakt Infeksi Hepatitis B Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.6 Cara Mencegah Penyakit Hati atau liver,Yuk Sadari Mulai dari Sekarang !
Pemindaian, seperti USG perut, juga di lakukan untuk memeriksa dan mendeteksi kerusakan di organ hati.
Pada kasus tertentu, dokter akan melakukan biopsi hati, dengan mengambil dan memeriksa sampel jaringan hati. Dengan begitu seberapa parah kerusakan hati bisa di ketahui.
Seperti telah di sebutkan sebelumnya, sebagian besar penderita hepatitis B tidak mengalami gejala.
Itulah sebabnya, hepatitis B sering kali di deteksi saat skrining terhadap penyakit hepatitis B atau medical check-up rutin.
Hepatitis B yang bersifat kronis berisiko menyebabkan komplikasi penyaki hati yang serius. Ada beberapa komplikasi yang dapat muncul, yaitu:
- SirosisInfeksi hepatitis B dapat menyebabkan peradangan yang memicu terbentuknya jaringan parut pada organ hati (sirosis).Kanker hatiInfeksi hepatitis B kronis yang tidak segera di tangani dapat memicu kemunculan sel kanker yang dapat berkembang menjadi kanker hati.
- Gagal hatiGagal hati terjadi ketika infeksi hepatitis B telah menyebabkan kerusakan hebat pada organ hati sehingga hati tidak lagi bisa berfungsi.Hepatitis B akut juga dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan hati yang cepat, meskipun jarang terjadi. Komplikasi muncul ketika infeksi hepatitis B akut memicu sistem imun untuk menyerang organ hati.
Gangguan sistem imun ini dapat menyebabkan kerusakan hati sehingga membahayakan nyawa penderitanya.
Kondisi ini di kenal dengan hepatitis fulminan. Hepatitis fulminan terutama timbul jika infeksi hepatitis B terjadi bersamaan dengan infeksi hepatitis D.
Baca Juga:Menurunkan kadar kolesterol tubuh Dengan Cepat dan Mudah ! Yuk Konsumsi Daun Seledri Untuk Kesetan Kita.Keguguran Pada Perempuan Hamil di Sebabkan Oleh Infeksi Listeria sekitar 20-30 persen !
Langkah utama untuk mencegah hepatitis B adalah melalui vaksinasi hepatitis B. Pada bayi, vaksinasi hepatitis B dilakukan sebanyak 4 kali.
Dosis pertama di berikan setidaknya 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dosis lanjutan d iberikan berurutan di usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin hepatitis B juga wajib di berikan kepada anak, remaja usia di bawah 19 tahun, atau dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini.
Vaksinasi hepatitis B juga perlu di lakukan pada orang yang akan bepergian ke daerah yang banyak terjadi kasus hepatitis B.
Selain itu, ada beberapa langkah lain untuk mencegah hepatitis B, yaitu:
- Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
- Pastikan Anda dan pasangan telah menjalani pemeriksaan dan terbebas dari hepatitis B sebelum melakukan hubungan seksual.
- Gunakan kondom setiap hendak berhubungan seksual.
- Hindari penyalahgunaan NAPZA atau berbagi penggunaan jarum suntik. Hindari juga berbagi penggunaan alat cukur, sikat gigi, atau gunting kuku dengan orang lain.
- Bagi petugas medis, gunakan sarung tangan saat menangani pasien hepatitis B dan hindari kontak langsung dengan darah pasien.Jika berencana membuat tindikan atau tato, pastikan jarum atau peralatan yang di gunakan sudah steril.
Itu dia beberapa jenis komplikasi yang dimiliki oleh penyakit hati beserta cara pencegahannya untuk diri kita sendiri dan orang orang di sekitar kita.