Dampak kenaikan harga bawang merah masih dirasakan oleh pedagang makanan tradisional di Cirebon, terutama bagi pedagang tahu gejrot keliling. Mereka yang mengandalkan bawang merah sebagai salah satu penyedap utamanya perlu merogoh kocek lebih dalam dari biasanya. Dampaknya sudah terasa sejak Idul Fitri kemarin, yang biasanya harga akan turun, namun hingga kini masih belum terjangkau oleh mereka.
Untuk mempertahankan langganan, beberapa pedagang belum berani menaikkan harga dagangannya. Mereka menyiasatinya dengan rela mengurangi keuntungan demi menambah modal membeli bawang merah. Dengan harga yang masih di atas 53 ribu per kilo, namun ukuran bawang merah yang mereka dapatkan jauh lebih kecil dibandingkan ukuran normalnya, yang biasanya untuk bawang ukuran kecil bisa didapatkan dengan harga 30-an ribu.
Pedagang tahu gejrot keliling, Anto, menyatakan bahwa awalnya banyak pelanggan yang mengomentari berkurangnya citarasa dari dagangannya. Namun, sebagian lagi turut memahami akibat dari naiknya harga bawang merah tersebut. Dia kemudian menyiasatinya dengan membeli dalam jumlah terbatas di warung-warung kecil, dikarenakan harganya yang tidak jauh berbeda.
Baca Juga:Direktur RSUD 45 Tegaskan Kondisi Acep Purnama Stabil – VideoDisbudpar Terbitkan Rekomendasi Wisata Kebun Binatang Plangon – Video
Kebanyakan pedagang makanan tradisional dan penjual tahu gejrot keliling yang ada di Cirebon masih bergantung mendapatkan bahan dagangan mereka dari pasar induk Jagasatru. Dengan harga yang masih belum dapat dijangkau, menyebabkan mereka perlu memutar otak lebih keras untuk tetap menghasilkan keuntungan, tanpa mengorbankan pelanggannya.