RADARCIREBON.TV – Meski moratorium pemekaran daerah masih berlaku, ide-ide untuk memekarkan daerah terus bermunculan. Utamanya di daerah dengan jumlah penduduk tinggi seperti Jawa Barat. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono menyampaikan bahwa salah satu daerah yang berpotensi untuk dimekarkan adalah Cirebon dan sekitarnya.
Keterangan itu disampaikan oleh Agung saat memberi sambutan dalam acara Halal Bihalal Dulur Cirebonan di Aula Masjid Baiturrahman DPR – MPR RI pada Sabtu, 27 April 2024.
Agung menyatakan bahwa pemekaran daerah boleh saja dimoratorium, namun ide-ide untuk memajukan daerah tidak bisa dibendung. ”Mungkin fisik dimoratoriumkan. Tetapi, pikiran kan nggak bisa dimoratorium,” kata dia di hadapan tokoh senior, tokoh muda, dan tamu undangan Halal Bihalal Dulur Cirebonan.
Baca Juga:Suhendrik Dikenalkan oleh Prof Rokhmin Dahuri dan Dave Laksono dalam Acara Halalbihalal Sedulur CirebonAyah Tiri Dugaan Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak jadi DPOÂ
Menurut dia, ide menjadikan Cirebon dan sekitarnya sebagai provinsi baru adalah pemikiran yang baik. Apalagi jika landasannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan pembangunan daerah.
Saat ini, kata Agung, Pemerintah Pusat sudah membangun infrastruktur yang baik di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Waktu tempuh dari Jakarta ke Cirebon maupun sebaliknya sudah tidak lebih dari tiga jam.
Bahkan, jika proyek kereta cepat terus dikembangkan dan Cirebon menjadi salah satu titik persinggahan, salah satu tokoh senior Dulur Cirebonan itu meyakini bahwa Pantai Utara (Pantura) Jawa akan semakin maju. Belum lagi proyek strategis lain seperti pembangunan Giant Sea Wall dari Banten sampai Madura.
Dengan rencana pembangunan yang sudah disusun oleh Pemerintah Pusat, Agung menilai ide menjadikan Cirebon dan sekitarnya sebagai provinsi baru di Jawa sangat rasional. ”Sehingga ide provinsi itu tidak keliru kalau dihidupkan kembali,” imbuhnya.
Tidak hanya Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau Ciayumajakuning, beberapa daerah sekitar seperti Tegal, Brebes, dan Pemalang juga bisa bergabung menjadi satu provinsi baru. ”Bahkan teman-teman dari Tegal, dari Brebes, ingin bergabung,” tambahnya.
Agung menambahkan, dia sempat bertanya langsung kepada menteri dalam negeri (mendagri) soal daerah di Indonesia yang bukan peninggalan Belanda. Menurut dia, provinsi baru di Pantura Jawa bisa menjadi kota baru seperti IKN. Bahkan bisa menjadi prototipe dengan smart city.
Menurut Agung, ide-ide seperti itu tidak boleh dibendung. ”Mudah-mudahan ada kerja sama antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif bisa menghadirkan something new untuk warga Cirebon. Antara lain bisa meningkatkan kesejahteraan dengan mengurangi angka kemiskinan,” bebernya.
Baca Juga:Tersambar Petir saat Hujan Deras, Rumah Warga Sukabumi Ludes TerbakarHari Otonomi Daerah, Pj Wali Kota: Spirit Komitmen Sinergitas Pembangunan
Sebagai tokoh senior Dulur Cirebonan, Agung berharap besar kepada tokoh-tokoh muda dan generasi penerus. Menurut dia, saat ini sudah banyak generasi muda yang berkiprah di pemerintah dan di parlemen.
Mereka diharapkan bisa menghadirkan sesuatu yang baru untuk warga Cirebon dan sekitarnya. Ide yang disampaikan kembali oleh Agung mendapat sambutan dari tokoh Dulur Cirebonan lainnya. Diantaranya Anggota DPR RI seperti Kardaya Warnika dan H. Satori. Mereka bahkan menyatakan Cirebon Raya bisa menjadi provinsi baru.
Tidak hanya Jakarta dan sekitarnya yang disebut Jakarta Raya, Bogor dan sekitarnya dengan sebutan Bogor Raya, serta Bandung dan sekitarnya yang dikenal sebagai Bandung Raya, Cirebon dan sekitarnya juga bisa menjadi Cirebon Raya.
Suhendrik, salah seorang tokoh muda asal Cirebon yang sudah menjadi bakal calon (balon) wali kota Cirebon ikut mendukung ide tersebut. Menurut dia, Cirebon bisa menjadi motor penggerak peningkatan kesejahteraan masyarakat Cirebon Raya. Tidak hanya itu, Cirebon potensial menjadi juru gedor pengembangan pembangunan.
Suhendrik yang memiliki rekam jejak panjang sebagai pimpinan media massa di Cirebon, Bandung, Jawa Barat dan Jakarta menilai bahwa nantinya Kota Cirebon bisa menjadi titik sentral Cirebon Raya sebagai ibu kota provinsi.
Berdasar pengalamannya mengawal pembangunan di beberapa kota besar tersebut, dia menilai Cirebon dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk terus bekembang. ”Dari Kota Cirebon, kita bisa membangun Cirebon Raya.
Menghadirkan integrasi dan kolaborasi di berbagai sektor. Baik pembangunan masyarakatnya, pendidikan, kesehatan, maupun industri, dan transportasi,” kata tokoh muda yang sedang menempuh program doktoral di Universitas Padjadjaran (Unpad) tersebut. (*/)