Setelah adanya peningkatan kasus DBD dengan tiga orang dinyatakan meninggal dunia, Pemerintah Kecamatan Astanajapura bersama dua Puskesmas Sidamulya dan Astanajapura menggelar rapat koordinasi dengan seluruh kepala desa se-Kecamatan Astanajapura pada Rabu siang. Dalam rapat tersebut, pemerintah melakukan gerakan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk yang akan dilakukan secara menyeluruh pekan ini.
Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Astanajapura menjadi sorotan serius bagi pemerintah setempat. Camat Astanajapura, Suharto, menegaskan bahwa langkah antisipatif telah diambil menyusul kematian tiga orang akibat DBD.
Sebagai respons, pemerintah kecamatan menggelar pertemuan dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan kepala desa untuk mensosialisasikan pentingnya penanganan bersama terhadap kasus DBD, karena penanganan kasus DBD perlu penanganan bersama.
Baca Juga:Bupati Imron Buka O2SN Dan Gala Siswa Indonesia – VideoBantuan Rutilahu Pemprov Untuk Keluarga Miskin Dialihkan Tanpa Alasan – Video
Langkah konkret juga telah dilakukan dengan melakukan sosialisasi door to door dan pemberitahuan di tempat ibadah kepada masyarakat. Selain itu, perlunya langkah-langkah sosialisasi pentingnya pencegahan terkait kasus DBD tersebut, salah satunya melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
Meski kasus DBD mengkhawatirkan dengan tiga kasus kematian, pemerintah kecamatan belum menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) yang memerlukan analisis dari data yang lebih lengkap. Kecamatan juga sudah mengumumkan rencana untuk melakukan gerakan Jumat bersih dan pemberantasan sarang nyamuk sebagai langkah proaktif mengatasi penyebaran DBD.