Keluarga Keraton Kasepuhan dihalangi untuk bisa masuk ke makam Sunan Gunung Jati saat hendak melakukan Grebeg Syawal dan ziarah ke makam leluhur. Pintu komplek makam Gunung Jati digembok, sehingga mereka hanya bisa melakukan doa dan tawasul di depan pintu pasujudan.
Pangeran Nusantara, salah satu putra almarhum Sultan Sepuh Empat Belas Keraton Kasepuhan, yaitu P.R.A Arief Natadinigrat, sempat bersitegang dengan sejumlah pihak di area komplek makam Sunan Gunung Jati karena tidak diberi akses masuk untuk ziarah ke makam orang tuanya dan melaksanakan tradisi Grebeg Syawal pada Jumat pagi.
Bahkan, ada spanduk yang dipasang bertuliskan bahwa Kesultanan Cirebon tidak mengakui Lukman Zulkaidin sebagai Sultan Kasepuhan. Ketika keluarga Keraton Kasepuhan hendak ziarah ke makam orang tua dan leluhur, pintu masuknya sudah digembok.
Baca Juga:Tidak Ada Anggaran Untuk Memperbaiki Gapura Stadion Ranggajati – VideoJalan Rusak Di Wilayah Perbatasan Daerah Dikeluhkan – Video
Pihak keluarga Keraton Kasepuhan kemudian hanya bisa melakukan doa dan tawasul di depan pintu pasujudan. Patih Sepuh Keraton Kasepuhan merasa prihatin dengan kejadian ini. Menurutnya, seharusnya tidak ada penutupan pintu karena keluarga Keraton Kasepuhan ingin bersilaturahmi dan berdoa untuk para leluhur dan orang tua yang dikebumikan di komplek Astana Gunung Sembung.
Polemik seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi. Rencananya, pihak keluarga Keraton Kasepuhan akan bermusyawarah internal dan kemudian akan menanyakan kepada pihak yang menutup akses di komplek makam Sunan Gunung Jati bagi keluarga Keraton Kasepuhan.