RADARCIREBON.TV- Ramai kabar mengenai aturan seragam sekolah baru 2024 jenjang SD-SMA yang dirilis Kemendikbud.
Aturan seragam sekolah baru 2024 tersebut sebagaimana kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim lewat Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022.
Skema seragam sekolah baru 2024 bagi para siswa SD, SMP, SMA itu tidak menghapus peraturan berpakaian siswa yang telah ada,
Baca Juga:Seminar BPIP RI 2024, Romo Benny Susetyo Tegaskan Makna Pancasila dan Peran Penting Content CreatorSeminar Ideologi Pancasila BPIP RI 2024, Simak Tema dan Profil Lengkap Narasumber Berikut!
Namun nanti akan ada penambahan seragam sekolah baru yang harus ditaati dan dipakai, tidak hanya siswa, namun seluruh masyarakat sekolah.
Ada alasan serta pesan menarik mengapa Mendikbud meluncurkan kebijakan seragam sekolah baru di 2024 ini.
Sebagaimana dikutip tvonenews.com, aturan seragam sekolah baru 2024 dibuat untuk mengikuti perkembangan zaman generasi muda yang kini mulai mengesampingkan budaya Indonesia.
Gen-Z yang saat ini dekat dengan dunia digital dan teknologi justru sedikit-demi sedikit meninggalkan rasa nasionalisme serta lupa dengan identitas bangsanya sendiri.
Peraturan seragam sekolah baru 2024 tersebut memiliki tujuan, di antaranya mengembalikan semangat nasionalisme generasi muda,
Selanjutnya, meningkatkan citra pendidikan tanah air, dan tak henti mengupayakan menumbuhkan cinta dan semangat persatuan dan kesatuan pada seluruh generasi muda Indonesia.
“Aturan ini memiliki tujuan utama untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa nasiaonalisme, kebersamaan, dan persaudaraan di kalangan peserta didik,” dikutip Inspektorat Kemdikbud
Baca Juga:Cek Fakta Sinyal Indosat IM3 Hilang Selama Tiga Hari, Tak Terima SMS & Jaringan Internet Tak StabilLayanan Indosat Ooredoo Alami Gangguan Selama 3 Hari, Ternyata Ini Penyebabnya Tak Bisa Terima SMS & Cek Kuota
Kebijakan pakaian sekolah tersebut dimaksudkan untuk menguatkan rasa ‘Indonesia’ pada pada siswa maupun masyarakat sekolah,
Tidak hanya pada kurikulum, tetapi juga pada identitas sekolah itu sendiri.
Seperti yang telah banyak beredar mengenai seragam sekolah baru 2024 ini,
nantinya akan ada beberapa jenis pakaian, di antaranya: seragam nasional, seragam pramuka, seragam khas sekolah, dan pakaian adat.
Penjelasan kegunaan seragam sekolah baru adalah sebagai berikut:
- Pakaian seragam nasional: digunakan minimal setiap Senin dan Kamis serta hari pelaksanaan upacara bendera.
- Seragam pramuka: kebijakan hari pemakaian masing-masing sekolah.
- seragam khas sekolah: kebijakan hari serta motif yang ditentukan masing-masing sekolah.
- seragam adat: ditentukan pada hari atau acara adat tertentu.
Apakah aturan tersebut mengubah warna seragam yang telah ada sejak dahulu?
Jawabnnya tidak. Warna seragam sekolah yang telah ada sejak lama jelas tidak ada perubahan. Artinya seragam putih-merah untuk Sekolah Dasar (SD),
putih-biru untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan putih-abu untuk Sekolah Mengenah Atas (SMA) tidak mengalami perubahan.
Di Indonesia, seragam sekolah menjadi salah satu identitas khas dalam lingkungan pendidikan.
Setiap sekolah memiliki desain seragam yang berbeda, tetapi pada umumnya, seragam sekolah terdiri dari atasan berupa kemeja
atau baju polos dengan warna yang telah ditentukan oleh sekolah serta bawahan berupa celana atau rok.
Seragam tersebut tidak hanya menjadi pakaian sehari-hari bagi para siswa, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan citra dari institusi pendidikan itu sendiri.
Keberadaan seragam sekolah memiliki beberapa tujuan utama.
Pertama, seragam membantu menciptakan rasa persatuan di antara para siswa, karena semua siswa mengenakan pakaian yang sama
tanpa membedakan latar belakang ekonomi atau sosial.
Hal ini juga membantu mengurangi kesenjangan sosial di kalangan siswa.
Kedua, seragam sekolah membantu memperkuat identitas sekolah,
dengan warna dan desain yang khas, seragam tersebut mencerminkan nilai-nilai dan tradisi yang dimiliki oleh institusi pendidikan tersebut.
Selain itu, seragam sekolah juga memiliki dampak psikologis.
Dengan mengenakan seragam, siswa merasa lebih fokus pada proses belajar mengajar daripada memikirkan pakaian apa yang akan dikenakan setiap hari.
Hal ini juga membantu mengurangi tekanan sosial terkait penampilan di kalangan remaja.