Tradisi “nyekar” atau ziarah ke makam kerabat yang telah meninggal, yang biasa dilakukan warga saat Idul Fitri tiba, memberikan berkah tersendiri bagi pedagang kembang tabur di sekitar Pemakaman Jabang Bayi Kota Kesambi, Kota Cirebon.
Tidak ketinggalan, kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menambah penghasilan dengan beralih profesi menjadi pedagang kembang tabur dadakan.
Pedagang kembang tabur dadakan ini bisa Anda temui pada waktu-waktu tertentu, tidak hanya saat Idul Fitri saja, tetapi juga pada perayaan keagamaan Islam lainnya seperti Idul Adha, dan juga pada waktu Jumat Keliwon. Khusus pada bulan puasa dan hari raya, pedagang biasanya menjajakan dagangannya pada 3 hari sebelum dan sesudah puasa, serta pada 3 hari sebelum dan sesudah hari raya.
Baca Juga:Pawai Obor dalam Festival Takbir Suranenggala – VideoAtraksi Sepakbola Api dari Santri Suranenggala – Video
Salah satu penjual kembang dadakan, Warkimah, mengakui bahwa dia biasanya menjual kue di Pasar Kanoman pada hari biasa, namun hanya membuka lapak dagang kembang tabur pada waktu-waktu tertentu, terutama saat lebaran seperti sekarang.
Sayangnya, pada lebaran kali ini, beberapa pedagang yang biasanya dapat balik modal usaha kembang tabur dalam satu hari, kini baru menghasilkan dalam 2 atau 3 hari setelah mereka membuka lapak dagang.
Pedagang mengakui bahwa omzet tahun ini lebih menurun dibanding penjualan yang mereka lakukan tahun lalu pada kesempatan yang sama.