RADARCIREBON.TV- Kecelakaan tragis yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek telah membawa dampak signifikan terhadap pengaturan lalu lintas di salah satu arteri utama transportasi di Jawa Barat. Insiden yang merenggut 12 nyawa ini menjadi titik balik dalam pelaksanaan contraflow, sebuah sistem rekayasa lalu lintas yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan.
Pasca-kecelakaan, Korlantas Polri langsung melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan contraflow. Hasil evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan lalu lintas tersebut tidak hanya efektif tetapi juga aman bagi para pengguna jalan.
Kecelakaan maut ini terjadi ketika sebuah minibus yang penuh penumpang tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan di contraflow dan menyebabkan kecelakaan beruntun. Menurut saksi mata, mobil GranMax yang terlibat hendak menepi namun malah masuk ke jalur yang mengarah ke Jakarta dan bertabrakan dengan bus Primajasa serta Daihatsu Terios.
Baca Juga:Petugas Gabungan Bubarkan Penyapu Koin di Jalur Pantura SubangMinibus Pemudik Terperosok ke Parit di Jalan Raya Cilameri-Subang Gara-gara Sopir Mengantuk
Sebagai respons atas kecelakaan ini, hari ini tidak akan ada contraflow di Tol Jakarta-Cikampek. Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu kepada pihak berwenang melakukan investigasi lebih lanjut dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada korban kecelakaan.
Kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek telah memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keamanan dalam sistem rekayasa lalu lintas. Evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan dan memastikan keselamatan para pengguna jalan.