Tren thrifting, yang berarti membeli barang-barang bekas atau secondhand yang masih layak pakai, termasuk pakaian, sepatu, dan lain sebagainya, sedang diminati oleh masyarakat. Hal ini karena masyarakat bisa mendapatkan pakaian bekas yang kondisinya masih cukup layak, namun dengan harga yang terjangkau.
Salah satu toko thrift yang berada di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menyediakan berbagai macam pakaian thrift mulai dari kemeja pria, celana, hoodie, kemeja wanita, blouse, serta jaket. Harga yang ditawarkan pun mulai dari 25 ribu rupiah.
Salah satu pembeli menjelaskan bahwa ia memilih untuk membeli pakaian thrift untuk Lebaran karena dengan budget yang minim, ia bisa memenuhi kebutuhan sandang dengan kualitas yang masih layak serta model pakaian yang beragam, mulai dari model untuk anak muda sampai dewasa.
Baca Juga:Tekankan Makna Kemerdekaan Indonesia Dalam Sarasehan Pancasila di YogyakartaPentingnya Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Sebagai Sarana Dalam Sosialisasi PIP di Masyarakat
Tak heran melihat antusias masyarakat yang tinggi, omzet penjualan baju thrift pun meningkat saat Ramadan, bahkan sampai 300%. Meskipun pakaian bekas, namun kualitasnya masih terjaga karena telah melewati proses sortir serta laundry.
Owner toko thrift, Robi, berharap bahwa meskipun tren membeli baju bekas tengah meningkat, hal ini tidak mematikan bisnis UMKM.
Ini menunjukkan bahwa tren thrifting bukan hanya menjadi pilihan yang ekonomis untuk memenuhi kebutuhan sandang, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal dan berkelanjutan.