Kasus demam berdarah (DBD) yang semakin meluas di berbagai titik di Kabupaten Majalengka saat ini harus menjadi perhatian khusus bagi setiap individu. Pasalnya, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini telah menjangkit sekitar 5 kasus DBD di kawasan Puskesmas Munjul selama bulan Maret.
Kepala Puskesmas Munjul melalui Kasubag TU, Lilis Noviani, mengungkapkan bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD, salah satunya adalah dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui metode mengubur, menutup, dan menguras sarang nyamuk.
Meskipun Puskesmas Munjul masih terkendala oleh belum adanya alat fogging dan petugasnya dalam upaya pemberantasan kasus DBD, namun pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan penanggulangan kasus DBD dapat teratasi.
Baca Juga:Program Menginap Di Rumah Warga Tak Mampu – VideoTol Kanci Pejagan Berlakukan Diskon Tarif Bagi Pemudik – Video
Lilis Noviani menambahkan bahwa penderita DBD biasanya mengalami indikasi demam tinggi yang dapat berlangsung selama tiga hari atau lebih. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan jika muncul gejala DBD, agar dapat menerima diagnosis dan perawatan yang tepat.