Sejumlah nelayan kapal kecil di pesisir utara Cirebon mengeluhkan adanya kapal nelayan besar yang menggunakan jaring mesin dan bolga. Mereka merasa dirugikan karena hanya dapat menangkap ikan di perairan dangkal, sementara jumlah ikan berkurang setelah dijaring di tengah laut.
Kapal-kapal besar yang menggunakan jaring bolga sebagai metode penangkapan ikan di tengah laut mulai menimbulkan efek negatif pada nelayan perairan dangkal. Beberapa nelayan asal Kesenden, Kota Cirebon, yang hanya menggunakan jaring manual mulai merasakan penurunan hasil tangkapan dalam 1 hingga 2 bulan terakhir.
Dalam sekali melaut saja, salah satu kapal nelayan Kesenden biasanya dapat membawa lebih dari 40 awak kapal yang bertugas membentangkan jaring secara manual. Namun, setelah hasil tangkapan dirasa makin berkurang, kapten kapal hanya membawa 20 awak kapal.
Baca Juga:Warteg Gratis Untuk Kaum Dhuafa Dari Alfamart – VideoBantuan Beras Kembali Disalurkan – Video
Penggunaan jaring bolga yang cenderung menangkap berbagai jenis ikan di jalur tangkapannya mulai dirasakan menjadi sebab penurunan hasil tangkapan, terutama bagi nelayan di laut dangkal.
Salah satu nelayan, Agus Saptori, menyatakan mulai merasakan penurunan hasil tangkapan dalam sebulan terakhir akibat dari kapal yang menggunakan jaring bolga yang menghabiskan lebih dulu ikan di tengah laut, membuatnya yang biasa hanya menangkap di perairan dangkal merugi.
Selain ancaman dari jaring bolga yang dapat menurunkan hasil tangkapan, nelayan Kesenden juga menghadapi kesulitan akses memperoleh bahan bakar akibat kelangkaan dan lamanya proses pengurusan perijinan, yang membuat mereka semakin kesulitan bertahan dari tuntutan kebutuhan yang kian meningkat tiap harinya.