RADARCIREBON.TV – Seorang aktivis kemanusiaan, Asep Susun Sonjaya, yang juga dikenal sebagai Asep Papay, menyerukan agar pemerintah lebih serius dalam menangani kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan.
Melansir dari RAKYAT CIREBON, data terkini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam penemuan kasus baru HIV/AIDS di wilayah tersebut selama tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 132 kasus baru, diikuti oleh 165 kasus pada tahun 2022, dan 170 kasus baru pada tahun 2023. Jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan kini mencapai 1130 kasus.
Baca Juga:Tragedi di Perairan Aceh: Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik, Meninggalkan Duka dan Harapan Terkatung-katungSimak! Pendaftaran UTBK-SNBT 2024: Langkah Menuju Perguruan Tinggi Negeri
“Adapun jumlah kumulatif HIV AIDS di Kabupaten Kuningan mencapai 1130 orang,” ujarnya.
Asep Papay menekankan bahwa HIV/AIDS bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga kompleksitas dari berbagai sisi yang memerlukan pendekatan Pentahelix, yang melibatkan kerjasama antara pemerintah, bisnis, akademisi, komunitas, dan media.
Ia juga menyoroti pentingnya peran serta relawan dan LSM penggiat HIV/AIDS seperti LSM PETIK, yang telah berkontribusi selama 12 tahun dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan.
“Three zero itu adalah menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV, menurunkan hingga meniadakan kematian yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan meniadakan diskriminasi,” terangnya.
Asep Papay mendesak pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai dan berkelanjutan untuk mencapai kondisi ideal ‘three zero’ HIV/AIDS pada tahun 2030, yang bertujuan untuk meniadakan infeksi baru HIV, kematian akibat AIDS, serta stigma dan diskriminasi.***