RADARCIREBON.TV, GARUT – Keinginan tenaga honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut untuk melakukan audiensi dengan DPRD Garut harus pupus di tengah jalan. Pasalnya, permohonan audiensi tersebut belum direspon oleh wakil rakyat.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP FAGAR Kabupaten Garut, Ma’mol Abdul Faqih, tengah menyiapkan cara lain agar keinginan untuk beraudiensi dengan wakil rakyat bisa diterima dan terlaksana. Dengan demikian, nantinya aspirasi dari tenaga honorer bisa didengan oleh anggota DPRD.
Dilansir dari Radar Garut, permohonan audiensi yang diajukan oleh FAGAR kepada DPRD Kabupaten Garut terkait dengan adanya “Surat Edaran Kemenpan RB nomor D/3540/M.SM.01.00/2023 tanggal 21 Desember 2023 perihal Usulan Jumlah Kebutuhan ASN tahun 2024”. Namun, ternyata untuk penjadwalan ulang audiensi tersebut ditentukan oleh DPRD Garut karena waktu yang diminta oleh FAGAR bertepatan dengan agenda DPRD setempat.
Baca Juga:Polisi Buburkan Puluhan Remaja di Kota Tasik yang Hendak Perang SarungPKL Garut Ancam Demo Besar-besaran Jika Tetap Tak Diizinkan Jualan
Menyikapi penolakan tersebut, Ma’mol Abdul Faqih menyampaikan ketegasannya. “Besok dijadwal ulang tanpa berita acara, maka kami FAGAR dari 42 Kecamatan akan mendatangi kediaman ketua komisi 1 dan ketua DPRD Kabupaten Garut,” ungkap Ma’mol.
Bahkan lebih lanjut, Ma’mol menegaskan, bahwa dalam aksi tersebut nanti akan ada keterlibatan dari seluruh kecamatan dan pengurus DPP FAGAR. “Kami pastikan besok 42 kecamatan ditambah para pengurus DPP FAGAR,” tambahnya.
Jika nantinya permintaan audensi tetap ditolah oleh DPRD, maka aksi demonstrasi akan menjadi pilihan yang akan dilakukan. “Dan Hari Kamis kami akan bersurat ke Polres Garut untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi karena ini sudah tidak ada tanggapan dari DPRD baik ketua DPRD maupun komisi 1,” jelasnya.
Penolakan audiensi oleh DPRD Garut menimbulkan kekecewaan di kalangan anggota FAGAR. Mereka merasa bahwa tindakan tersebut merupakan sikap yang tidak mengindahkan pentingnya masalah yang dihadapi oleh para guru dan karyawan di Kabupaten Garut. (*)