Petani mengeluhkan turunnya harga gabah di tengah masa panen raya masa tanam pertama. Harga gabah kering yang sempat menyentuh angka 900 ribu rupiah per kwintal kini mulai turun hingga 700 ribu rupiah per kwintal.
Meskipun petani bisa mendapatkan lima hingga enam ton gabah basah dari satu hektar lahan garapan, perolehan panen tersebut dinilai normal dan tidak mengalami penurunan kuantitas hasil panen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, petani juga khawatir harga gabah akan berangsur turun ketika seluruh petani mulai memasuki masa panen raya. Turunnya harga gabah akan berdampak pada untung rugi petani dalam memproduksi padi.
Baca Juga:Komisi IV Soroti Sarana Pendukung Transportasi Di Wilayah Kerja UPTD PPP LLAJ Kab. Garut – VideoKomisi IV Dprd Provinsi Jawa Barat Soroti Progres TPPASR Legok Nangka Kab. Bandung – Video
Sementara itu, petani berharap pemerintah melakukan standarisasi harga agar harga gabah tidak dikendalikan oleh tengkulak. Pasalnya, sebagian besar petani melakukan perputaran uang melalui penjualan hasil panen, yang nantinya digunakan kembali untuk modal di masa tanam kedua.