Petani khawatir akan terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi saat masa tanam kedua mendatang. Hal ini disebabkan banyak petani yang sudah mengambil jatah pupuk bersubsidi masa tanam kedua untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa tanam pertama.
Kondisi keterbatasan pupuk bersubsidi membuat petani tercekik karena biaya produksi pertanian secara otomatis membengkak. Petani yang biasanya mendapatkan jatah 6 ton pupuk bersubsidi, saat ini dibatasi hanya 1 ton saja untuk mencukupi satu hektar area pertanian.
Petani juga khawatir hilangnya jatah pupuk bersubsidi akan mencekik banyak petani, karena saat masa tanam pertama pun petani sudah harus membeli pupuk non-subsidi untuk mencukupi kebutuhan pupuk.
Baca Juga:Komisi IV Soroti Sarana Pendukung Transportasi Di Wilayah Kerja UPTD PPP LLAJ Kab. Garut – VideoKomisi IV Dprd Provinsi Jawa Barat Soroti Progres TPPASR Legok Nangka Kab. Bandung – Video
Sementara itu, petani berharap pemerintah bisa membuat ketersediaan pupuk bersubsidi kembali normal, sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan.