Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi tidak saja mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah, namun juga merusak infrastruktur seperti jalan raya, termasuk jalur alternatif penghubung antar provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah di Cirebon. Kondisinya semakin parah dan rusak di beberapa titik dengan banyak lubang besar menganga dan tergenang air hujan.
Seperti yang terjadi di beberapa titik jalur alternatif penghubung provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. Sejak dua hingga tiga bulan belakangan ini, kondisi ruas jalan di sejumlah titik semakin mengalami kerusakan yang bertambah parah. Bahkan di antaranya tampak hancur sejak memasuki musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi belakangan ini di wilayah Cirebon.
Misalnya, di ruas jalan Karang Wareng, Karangasem, Karang Sembung, hingga Lemahabang. Terdapat lubang-lubang sangat besar dengan diameter mencapai 3 hingga 5 meter, yang menggerus aspal badan jalan. Lubang-lubang yang cukup lebar ini bahkan mencapai kedalaman sekitar 10 hingga 15 sentimeter. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan para pengguna jalan mulai dari motor hingga truk dan bus yang melintas di jalan tersebut.
Baca Juga:Komisi IV Soroti Sarana Pendukung Transportasi Di Wilayah Kerja UPTD PPP LLAJ Kab. Garut – VideoKomisi IV Dprd Provinsi Jawa Barat Soroti Progres TPPASR Legok Nangka Kab. Bandung – Video
Pengguna jalan juga harus ekstra hati-hati saat melintas karena bisa berakibat fatal. Bahkan menurut warga sekitar, kondisi kerusakan ini kerap mengakibatkan kecelakaan, terutama kendaraan roda dua, apalagi saat hujan sehingga lubang-lubang jalan ini tergenang air dan kerap mengakibatkan kendaraan terperosok dan jatuh. Menurut warga, kerusakan jalan ini semakin bertambah parah sejak musim hujan, terlebih lagi dengan adanya beberapa wilayah Cirebon yang terendam banjir.
Sementara itu, kondisi jalur Pantura di wilayah Cirebon juga mulai terdapat sejumlah lubang di jalan. Seperti yang terjadi di ruas Pantura Mundu. Meski lubang-lubang ini relatif kecil, namun dinilai mengganggu dan membahayakan, terutama dengan adanya lubang yang tergenang air hujan di badan jalan yang cukup membahayakan pengguna jalan terutama saat hujan lebat.