Salah satu bukti sejarah peradaban Islam yang cukup besar di Cirebon adalah keberadaan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang kini masih berdiri kokoh di sekitar Keraton Kasepuhan, Cirebon. Masjid ini dibangun pada zaman Wali Songo dan hingga kini masih terawat dengan baik sebagai pusat syiar Islam.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang berarti keagungan yang dibangun dan makna yang berarti digunakan, merupakan bukti sejarah peradaban Islam yang didirikan pada tahun 1480 pada zaman Wali Songo.
Arsitektur bangunannya memiliki ciri khas berupa satu gerbang pintu utama, pintu lainnya, serta pagar terbuat dari batu bata merah. Arsitektur beberapa bagian bangunan di dalam dan bagian atapnya kini masih cukup terawat dengan baik. Menurut sejarah, masjid ini dibangun hanya dalam satu malam oleh sebanyak lima ratus pekerja dari beberapa kerajaan seperti Majapahit, Demak, dan Cirebon.
Baca Juga:Tebing Jalan Provinsi Ciledug Losari Terancam Ambruk – VideoDLH Sisir Sampah Desa Terdampak Banjir – Video
Di bagian utama masjid, terdapat 9 pintu masuk yang kecil, di mana saat jamaah masuk harus menundukkan kepalanya. Hal tersebut memiliki filosofi penghormatan dan makna merendahkan diri saat masuk masjid dan pintu 9 wali. Selain itu, berarti semua manusia memiliki kedudukan yang sama di mata Sang Pencipta, sehingga harus tunduk dan patuh menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di area utama bagian dalam masjid, terdapat tempat khusus yang biasanya digunakan oleh keluarga keraton untuk beribadah.
Muhammad Jumhur, Imam Besar Masjid Agung Sang Cipta Rasa, menjelaskan tentang pentingnya menjaga dan memahami filosofi serta makna dari arsitektur dan tata letak masjid ini.