RADARCIREBON – Golongan darah manusia itu beragam dan apakah kalian tahu, ada rumus persilangan golongan darah. Jika belum tahu, simak Yuk!
Saat mempelajari materi biologi, sebagian dari kita mengetahui rumus silang golongan darah. Pola ini dipelajari untuk menentukan golongan darah mana yang akan diwariskan suatu pasangan kepada keturunannya. Dalam buku Muhammad Ridwan, “Mempelajari Golongan Darah Anda”, Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1900.
Dia mengusulkan untuk membagi darah menjadi empat kelompok berdasarkan keberadaan aglutinin dalam plasma darah dan tingkat aglutinin dalam sel darah merah, yaitu. golongan darah A, B, AB dan O. golongan darah dan rumus silang didalamnya, simak penjelasan lengkapnya dibawah ini.
Baca Juga:Menginap Bersama Keluarga dengan Nyaman – Ini Dia Rekomendasi Hotel di Depok Terwort ItTidurmu Akan Nyenyak ! Ini Dia Rekomendasi Hotel Terbaik di Depok dengan Harga Terjangkau
Mengenal Jenis Golongan Darah
Berdasarkan laman Lähde.belajar.kemdikbud.go.id, golongan darah dapat ditentukan berdasarkan antigen A dan B serta antibodi yang terdapat dalam darah. Berikut penjelasannya masing-masing:
- Golongan darah A mengandung antigen atau aglutinin A dan antibodi atau aglutinin B.Berbeda dengan golongan darah A,
- golongan darah B memiliki antigen atau aglutinin B dan mengandung antibodi atau aglutinin A: ta.
- Jadi, AB – golongan darah mengandung antigen atau aglutinogen A dan B, namun tidak mengandung antibodi atau aglutinin.
- Namun, golongan darah O tidak mengandung antigen atau aglutinogen..
Lantas, bagaimana cara mengetahui rumus persilangan golongan darah?
Rumus Persilangan Golongan Darah
Persilangan golongan darah erat kaitannya dengan prinsip hereditas dalam kajian genetika. Berdasarkan hafalan rumus biologi untuk kelas X, XI dan buku. Adapun sistem persilangan golongan darah pada manusia, secara umum dapat digolongkan menjadi tiga macam, di antaranya:
Sistem ABO
Persilangan golongan darah sistem ABO dapat dipahami melalui tabel berikut:
Untuk membantu Anda memahami sistem persilangan golongan darah ini, perhatikan kasus berikut:
Seorang pria dan seorang wanita sama-sama memiliki golongan darah A heterozigot dan golongan darah B heterozigot, sehingga ada kemungkinan seorang anak dilahirkan dengan golongan darah tersebut:
A >< B → IAIO >< IBIO
Jadi, potensi golongan darah keturunannya, yakni A, B, AB, dan O.
Baca Juga:Gak Bakal Nyesel Staycation Disini ! Inilah Pilihan Hotel di Jogja Fasilitas LengkapRekomendasi Hotel di Jogja Terbaik untuk Staycation Bareng Keluarga
Sistem MN
Sistem golongan darah ini ditemukan oleh Landsteiner dan Levine pada tahun 1927. Klasifikasinya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu golongan darah M, N dan MN.
Untuk memahami sistem persilangan golongan darah MN, lihat contoh kasus berikut:
Wanita. Golongan darah N yang menghasilkan sel sirip IN menikah dengan pria bergolongan darah MN yang menghasilkan gamet IM dan IN. Jadi keturunan keduanya bisa bergolongan darah MN 50 persen dan darah N 50 persen.
Sistem Rh
Sedangkan pada tahun 1940, Landsteiner dan Weiner menemukan golongan darah Rhesus. Sistem golongan darah Rh diklasifikasikan menjadi Rh positif dan Rh negatif.
Persilangan sistem golongan darah Rhesus dapat dipahami dengan menggunakan contoh kasus berikut:.
Sepasang orang tua memiliki Rhesus positif, dengan demikian masing-masing orang tua memiliki gen Rhesus positif heterozigot (Rh+rh-). Maka kemungkinan anaknya memiliki Rhesus positif sebesar 75 persen dan Rhesus positif sebesar 25 persen.