Banjir yang melanda wilayah Pangenan, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu kemarin, meninggalkan lumpur tebal di Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Pangenan pada Senin pagi. Lumpur mengendap di dalam ruang kelas dan merusak sarana sekolah seperti buku, peralatan OSIS, hingga meja dan kursi. Ujian Tengah Semester pun ditunda, dan siswa bersama-sama membersihkan kelas.
Lumpur tebal mengendap di empat belas ruangan kelas, guru, dan laboratorium Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Pangenan, Kabupaten Cirebon, pada Senin pagi. Lumpur yang terbawa banjir pada Sabtu kemarin ini mulai mengeras dan menimbulkan aroma tak sedap di dalam ruangan.
Praktis, kegiatan belajar mengajar pun ditiadakan, bahkan pelaksanaan Ujian Tengah Semester pun ditunda. Seluruh siswa dan guru bersama-sama membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah menggunakan sapu dan pel.
Baca Juga:Pengawasan Masa Tenang, Panwascam Harjamukti Tidak Menerima Laporan Dugaan PelanggaranPagelaran Festival Seni dan Budaya Mundu
Tidak hanya mengotori ruangan, sisa banjir ini juga merusak sarana sekolah seperti buku, peralatan OSIS, hingga meja dan kursi. Siswa mengaku lelah dengan banjir yang rutin merendam sekolahnya.
Banjir langganan yang selalu menerjang sekolah ini akibat luapan dua sungai yang mengapit area pendidikan ini. Namun, banjir Sabtu kemarin dianggap paling parah karena ketinggiannya mencapai enam puluh centimeter di dalam kelas. Akibat banjir ini, Ujian Tengah Semester yang seharusnya digelar hari ini ditunda karena kondisi ruangan yang tidak memungkinkan.
Pihak sekolah berharap adanya solusi dari pemerintah untuk menangani banjir langganan ini agar tidak lagi terjadi di kemudian hari.