Mendekati bulan suci Ramadan, masyarakat sudah mulai berburu makanan untuk dijadikan stok kebutuhan, salah satunya para penikmat kerupuk melarat khas Cirebon. Kerupuk yang diolah tanpa menggunakan minyak goreng ini ternyata memiliki cerita tersendiri.
Pemilik tempat produksi kerupuk melarat, Eli, menceritakan bahwa pada awal mulanya, kerupuk ini dinamakan kerupuk mares. Kemudian, masyarakat umum memlesetkan nama menjadi kerupuk melarat karena dimasak tanpa menggunakan minyak goreng, melainkan menggunakan pasir yang sudah dicuci bersih lalu dipanaskan.
Eli sendiri merupakan penerus dari pabrik produksi kerupuk melarat ini. Setiap harinya, pabrik ini mampu menghasilkan sekitar 2 kwintal kerupuk melarat, dan produksi mulai akan bertambah ketika memasuki bulan suci Ramadan. Pabrik yang berdiri di depan Kecamatan Tengah Tani ini dikelola bersama sang suami.
Baca Juga:Pengawasan Masa Tenang, Panwascam Harjamukti Tidak Menerima Laporan Dugaan PelanggaranPagelaran Festival Seni dan Budaya Mundu
Eli berharap agar masyarakat dapat menikmati makanan khas lokal sehingga para produsen kecil seperti mereka dapat terus mengelola pabrik dengan baik.