Kenaikan harga beras belakangan ini telah menjadi perhatian utama bagi sejumlah pemilik warung tegal (warteg) di Majalengka. Dalam beberapa bulan terakhir, harga beras di pasar telah melonjak tajam, meningkatkan beban finansial bagi mereka yang mengandalkan beras sebagai bahan utama dalam hidangan mereka. Dengan demikian, beberapa warteg mulai mengambil langkah kreatif untuk tetap bertahan, salah satunya dengan menawarkan porsi yang lebih kecil dengan harga yang tetap bersahabat.
Pemilik Warung Mimi di Jalan Utama Kiai Haji Abdul Halim mengakui bahwa mereka terpaksa mengurangi porsi meski tidak signifikan. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu warteg untuk tetap beroperasi, tetapi juga memberikan opsi yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang terdampak.
Lilis, pemilik Warung Mimi, menyatakan bahwa semenjak naiknya harga beras, laba yang didapat cenderung berkurang, terutama dengan semakin banyaknya kompetitor. Namun, yang terpenting baginya adalah bagaimana cara mereka bisa bertahan. Meskipun porsi yang diberikan sedikit berkurang, rencana menaikkan harga dirasa cukup berat.
Baca Juga:Pembukaan Pameran Keris Dan Bursa Tosan AjiDrainase Kota Cirebon Perlu Dibenahi
Pihaknya berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk menurunkan harga beras yang dinilai tidak hanya memberatkan para pedagang warteg tetapi juga masyarakat luas. Sementara itu, bagi yang sedang melewati Jalan Utama KH. Abdul Halim Majalengka, dapat berkunjung ke Warung Mimi yang buka setiap hari mulai dari pukul 7 pagi hingga 5 sore.