Kondisi rumah Kakek M. Tayub dan Wastem, warga RT 02 RW 01 Desa Jatisawit, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka sangat memprihatinkan. Rumah mereka, yang terbuat dari tembok bata, telah reyot dan gentengnya bocor. Hal ini membuat pasangan kakek dan nenek tersebut kebingungan mencari tempat berlindung saat turun hujan.
Kisah pilu ini menggambarkan penderitaan batin Kakek M. Tayub dan Wastem, yang harus tinggal di rumah yang kondisinya tidak layak. Rumah mereka banyak yang reyot, atapnya bocor, dan lantainya berupa tanah. Sebagian besar dinding rumah mereka sudah miring dan disangga dengan bambu dan kayu.
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan hasil penjualan gorengan sukun. Wastem terpaksa menjadi penjual gorengan sukun setelah suaminya tidak bisa lagi bekerja karena sering sakit-sakitan. Anak-anak mereka telah pindah ke Purwakarta dan Bogor bersama keluarga barunya.
Baca Juga:Pedestrian Jalan Fatahillah Weru Dikuasai Pedagang Kaki LimaPetani Bergejolak Akibat Kuota Pupuk Bersubsidi Dibatasi
Wastem mengungkapkan bahwa meskipun rumah mereka memiliki tiga kamar, hanya satu ruangan yang digunakan untuk tidur dan aktivitas lainnya, yaitu ruang tamu yang juga sudah banyak bocor dan rapuh. Mereka khawatir rumah mereka akan roboh sewaktu-waktu dan mengancam keselamatan mereka.
Mereka berharap agar pemerintah bisa membantu merenovasi rumah mereka agar tidak kehujanan dan bisa tidur dengan tenang. Meskipun pemerintah desa telah beberapa kali datang memfoto rumah mereka beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda bantuan diberikan kepada mereka.