Drainase di Jalan Fatahillah Weru, Kabupaten Cirebon, ditemukan dalam kondisi buruk dan seringkali meluap saat terjadi hujan. Usulan yang diajukan oleh Pemerintah Kecamatan selama tiga tahun terakhir belum menemui solusi yang memadai.
Pemerintah Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, mengidentifikasi bahwa perubahan fungsi trotoar sebagai tempat pedagang kaki lima menjadi salah satu kendala dalam menormalisasi drainase. Hal ini disebabkan oleh banyaknya titik drainase yang tersumbat akibat bangunan pedagang yang berdiri di atas trotoar.
Akibatnya, saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, Jalan Fatahillah Weru menjadi tergenang banjir, menghambat akses kendaraan. Meskipun Pemerintah Kecamatan Weru telah mengusulkan perbaikan secara berkala dalam Musrenbang Daerah, namun usulan tersebut selalu terkendala oleh kewenangan.
Baca Juga:Turun Ke Cirebon Bantu MasyarakatBanyak Laporan Keluar Masuk Kendaraan Berat
Menurut Camat Weru, SK Jalan Fatahillah berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga Pemerintah Kecamatan atau Daerah memiliki keterbatasan dalam tindakan yang dapat dilakukan.
Camat Weru juga menyoroti bahwa keberadaan pedagang kaki lima yang menutup drainase memperparah dampak luapan banjir saat hujan, disamping sedimentasi yang membuat daya tampung drainase tidak maksimal.
Pemerintah Kecamatan Weru berharap agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil langkah perbaikan drainase untuk mengatasi masalah banjir yang terus mengganggu masyarakat.