Cintai Biota Laut Negeri Ini! Berikut ini Dampak Buruk Sedotan Plastik untuk Lingkungan

Jenis sedotan plastik
via www.google.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV-  Sebetulnya sedotan merupakan sebuah alat yang biasa kita temukan dan gunakan hampir setiap hari. Apalagi sedotan plastik yang pasti sering kamu gunakan. Namun, kamu perlu mengetahui dampak buruk dari sedotan plastik yang bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Selain itu, materialnya yang sekali pakai membuatnya tidak bisa digunakan berulang-ulang. Jika begitu, maka akan terjadi penumpukan sampah yang berlebih. Menumpuknya limbah ini tidak hanya bisa mencermari, tetapi bisa berdampak pada kesehatan. Berikut ini dampak buruk sedotan plastik.

Dampak Buruk Sedotan Plastik

1. Mencemari Lautan

Perlu kamu ketahui bahwa sedotan plastik ini akan berakhit di lautan. Menurut National Geographic ada sekitar 8 juta ton sampah plastik setiap tahun dan sebagian juga terbawa ke sungai-sungai besar di seluruh dunia. Kehadiran plastik ini bisa sampai ke laut karena sedotan merupakan bagian penting dari sampah pantai. Serta biasanya berasal dari warung-warung makan sekitar pantai.

Baca Juga:Ternyata Sama Bahayanya dengan Sedotan Plastik! Berikut Bahaya Sedotan Kertas yang Tidak Ramah LingkunganSulit Terurai dan Penumpukan Limbah Palsti! Ini Dia Bahaya Sedotan Plastik Bagi Lingkungan

Dikarenakan sedotan ini kecil dan juga ringan, jadi sering tertiup angin dari tempat sampah, kendaraan sampah, dan tempat pembuangan sampah. Maka dari itu, mereka akan mudah masuk dan hanyut ke laut. Lalu terjadilah penimbunan limbah sampah. 

2. Bahan Kimia Berbahaya

Bahayanya limbah plastik ini mengandung bahan kimia. Menurut survei tahun 2018 yang dilaporkan dalam American Chemical Society, 84 persen plastik ditemukan mengandung persistent bioaccumulative toxic (PBT). Apa itu PBT? PBT merupakan suatu bahan kimia yang memiliki toksisitas tinggi dan mampu merusak sistem trofik atau rantai makanan.

3. Tidak Bisa Teruarai Secara Hayati

Sedotan plastik ini tidak seperti bahan alami seperti kertas, kayu, atau kapas. Dikarenakan sebagian besar plastik terbuat dari polipropilena yang tidak bisa terurai secara hayati. Hal ini berarti saat sedotan plastik dibuang ke lingkungan, organisme kecil tidak bisa memakan dan menguraikannya.

Namun, sebaliknya sedotan akan terdegradasi dan secara bertahap hancur menjadi partikel yang lebih kecil, dan dikenal sebagai mikroplastik. Nantinya, saat terdegradasi, plastik juga melepaskan bahan kimia berbahaya, seperti bisphenol A (BPA), yang dikaitkan dengan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan.

4. Sulit Didaur Ulang

Sedotan plastik ini memang dikenal sulit untuk didaur ulang. Di dalam jurnal Science Advances, dari 8.300 juta metrik ton plastik yang pernah diproduksi, hanya 9 persen yang telah didaur ulang. Oleh karena itu, sulit sekali menemukan fasilitas daur ulang untuk sedotan. 

Selain itu, ukurannya yang kecil ini menjadikan sedotan sulit untuk disortir, biasanya sedotan plastik akan berakhir di tempat pembuangan akhir dan menambah limbah di lingkungan. Oleh sebab itu, mulai dari sekarang segera berlaih ke sedotan yang ramah lingkungan.

***

 

0 Komentar