RADARCIREBON.TV– Mengenal Penyakit “Mematikan Kedua” Asam Lambung dan 7 Ciri-ciri Seseorang Idap Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung atau yang dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD)
adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
Ini adalah masalah umum di kalangan masyarakat
dan bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
Baca Juga:Benarkah Seseorang yang Miliki Riwayat Penyakit Asam Lambung Dilarang Naik Pesawat? Ini PenjelasannyaAwas Tertipu! Berikut 7 Point Penting Atasi Penipuan Program Kartu Prakerja 2024 Gelombang 63
Untuk memberikan deskripsi yang lengkap mengenai penyakit ini, mari kita bahas lebih lanjut.
Penyebab
Penyebab pasti dari GERD belum sepenuhnya dipahami,
tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini
Kelemahan pada Katup Esofagus:
Normalnya, katup antara lambung dan esofagus, yang disebut sfingter esofagus bawah,
mengontrol aliran makanan dan cairan dari esofagus ke lambung.
Jika katup ini melemah atau tidak berfungsi dengan baik, asam lambung bisa naik ke esofagus.
Diet yang Buruk:
Konsumsi makanan pedas, berlemak, asam,
atau berkarbonasi dapat merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD.
Obesitas:
Berat badan berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut,
sehingga mendorong asam lambung naik ke esofagus.
Kehamilan:
Perubahan hormon selama kehamilan dan tekanan fisik
dari janin yang berkembang dapat menyebabkan asam lambung naik ke esofagus.
Merokok:
Nikotin dalam rokok dapat melemahkan sfingter esofagus bawah, meningkatkan risiko GERD.
Baca Juga:3 Metode Pelatihan Prakerja Gelombang 63 Tahun 2024 & KeunikannyaProgram Kartu Prakerja 63 Ditutup Senin Pukul 00.00 WIB! Tiga Model Pelatihan Terbaru Lebih Fleksible
Gejala
Gejala penyakit asam lambung bisa bervariasi dari individu ke individu,
dan beberapa orang mungkin mengalami gejala yang lebih parah daripada yang lain.
Gejala umum dari GERD termasuk:
Pembakaran Perut:
Sensasi terbakar di dada yang seringkali terasa seperti terbakar di belakang dada.
Rasa terbakar ini dapat naik ke tenggorokan dan menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Regurgitasi:
Sensasi asam atau makanan yang kembali naik dari lambung ke tenggorokan atau mulut.
Ini seringkali diikuti dengan rasa pahit atau asam di mulut.
Dispepsia:
Gejala pencernaan umum seperti kembung, perut kembung, atau rasa kenyang cepat saat makan.
Sakit Tenggorokan:
Radang pada tenggorokan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan (globus).
Batuk Kronis:
Terutama di malam hari atau setelah makan, karena asam lambung yang mencapai saluran pernapasan.
Kesulitan Menelan:
Terutama saat menelan makanan padat atau keras.
Pengelolaan
Pengelolaan GERD dapat melibatkan perubahan gaya hidup, pengobatan,
dan dalam beberapa kasus, intervensi bedah.
Beberapa strategi pengelolaan yang umum meliputi:
Perubahan Diet:
Menghindari makanan atau minuman yang memicu gejala,
serta mengurangi porsi makan dan menghindari makan sebelum tidur.
Obat-obatan:
Penggunaan obat antasida, penghambat reseptor H2,
atau inhibitor pompa proton untuk mengurangi produksi asam lambung.
Pola Tidur:
Meninggikan kepala tempat tidur atau tidur dengan posisi yang lebih tegak
dapat membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus selama tidur.
Pengurangan Berat Badan:
Jika obesitas merupakan faktor risiko, mengurangi berat badan dapat membantu mengurangi gejala GERD.
Hindari Rokok dan Alkohol:
Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dapat membantu mengurangi gejala GERD.
Pantauan Berkala:
Penting untuk rutin memantau gejala dengan dokter
untuk menilai respons terhadap pengobatan dan mendeteksi komplikasi potensial.
Komplikasi
Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius,
termasuk esofagitis (radang pada esofagus), ulkus esofagus,
penyempitan esofagus (striktur), atau Barrett’s esophagus, yang merupakan kondisi prakanker.
Penyakit asam lambung adalah kondisi yang umum
dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan jika tidak dikelola dengan baik.
Penting untuk memahami gejala dan faktor risiko yang terkait dengan GERD,
serta mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Dengan pengelolaan yang tepat, banyak orang
dapat mengendalikan gejala GERD dan mencegah komplikasi yang lebih serius.