Kenaiakan harga beras di Kota Cirebon berdampak signifikan pada pengusaha lontong daun pisang. Sejumlah produsen lontong melakukan upaya penyesuaian dengan cara memperkecil ukuran lontong.
Dampak tingginya kenaikan harga beras dirasakan oleh pelaku usaha yang menggunakan bahan baku beras, seperti salah satu pembuat lontong di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, yang bernama Nurlaela. Kenaikan harga beras cukup memberatkan para produsen lontong di Kota Cirebon, termasuk Nurlaela.
Untuk menjaga agar usahanya tidak gulung tikar dan tetap mempertahankan pelanggan, Nurlaela harus mencari solusi dengan cara memperkecil ukuran lontong, yang sebelumnya memiliki panjang 30 sentimeter, dikurangi menjadi 20 sentimeter. Namun, harga per lontong tetap tidak berubah, yaitu sebesar 1.000 rupiah. Rata-rata dalam satu hari, Nurlaela membutuhkan 50 kilogram beras berkualitas premium dengan harga yang cukup mahal, sekitar 380 ribu rupiah per 25 kilogram.
Baca Juga:Pengajuan ASN P3K Di 2024 Masih Dalam PembahasanRumah Makan Dapur Raos Sajikan Menu Masakan Khas Sunda
Para produsen lontong berharap agar harga beras dapat stabil agar mereka dapat memproduksi lontong dengan jumlah yang lebih banyak.