Lebih dari satu bulan setelah ambruknya dua ruang kelas di SMPN 2 Greged, Kabupaten Cirebon, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tetap berjalan dengan menggunakan dua ruang yang tersisa. Meskipun demikian, kondisi lokasi dua ruangan yang ambruk masih terlihat polisi line, bahkan material baja ringan masih seperti saat awal terjadinya insiden ambruknya atap tersebut satu bulan yang lalu.
Wakasek Kurikulum SMPN 2 Greged, Arifin, menyatakan bahwa untuk KBM siswa kelas 7A dan 7B yang semula dilaksanakan di ruang kelas yang ambruk, terpaksa dipindahkan menggunakan ruang laboratorium komputer dan satu ruangan yang sebelumnya diperuntukkan untuk Tata Usaha (TU).
Sementara itu, saat ditanya terkait rencana renovasi dua ruang kelas yang mengalami ambruk, pihak sekolah belum mengetahui persis rencana renovasi bangunan tersebut.