Tiga siswa yang tewas tenggelam disebut-sebut saat menjalani kegiatan pramuka di Sungai Penarikan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Menanggapi hal tersebut, Kwarcab Pramuka Jawa Barat memastikan bahwa kegiatan yang menyebabkan tiga siswi di Kabupaten Indramayu tewas tenggelam bukan dari bagian kepramukaan, dan pihak sekolah tidak menerima laporan adanya kegiatan di luar sekolah.
Tiga siswi sekolah dasar tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan di luar sekolah. Para korban yang tengah melakukan susur persawahan diduga tenggelam saat sedang mencuci tangan dan kaki di Sungai Penarikan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Kwarcab Pramuka Jawa Barat sudah melakukan pencarian informasi dan keterangan atas insiden tenggelamnya tiga siswi sekolah dasar di SDN Lajer, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, pada Senin siang. Kwarcab Jawa Barat memastikan bahwa kegiatan yang menelan korban tersebut bukan dari bagian kepramukaan.
Baca Juga:Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Di Kecamatan KedawungHutan Kota Sumber Masih Minim Fasilitas Publik
Hal tersebut dapat dibuktikan mulai dari tidak adanya atribut pramuka, kegiatan diluar jam sekolah, hingga tidak adanya pengelompokan dalam kegiatan yang jika anak seusia tersebut tidak diperkenankan dilakukan di area berair atau sungai.
Sementara itu, kepala sekolah yang saat ini dijabat oleh pelaksana tugas, tidak menerima laporan adanya kegiatan di luar sekolah dan berdalih saat kejadian tidak berada di sekolah. Dua puluh dua siswa-siswi kelas tiga, empat, dan lima ikut dalam kegiatan yang diinisiasi oleh pembimbing yang juga guru kelas SDN Satu Lajer.
Sementara pihak sekolah juga belum bisa berkomunikasi dengan guru pembimbing yang saat ini dirawat, usai banyak menelan air saat berusaha menyelamatkan korban.